Ferdinand Minta Presiden Jokowi Ganti Direksi BPJS Kesehatan

Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Puri Cikeas, Bogor. (Suara.com/Rambiga)
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Puri Cikeas, Bogor. (Suara.com/Rambiga)

JAMBISERU.COM – Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengganti jajaran direksi BPJS Kesehatan. Ia merasa BPJS butuh orang-orang yang berdedikasi.

BACA JUGAKasus Pencabulan 15 Siswa, Instruktur Pramuka Dituntut Hukuman Kebiri

Tuntutan tersebut disampaikan Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya dalam cuitan yang diunggah pada Selasa (5/11/2019).

Bacaan Lainnya

“Masih banyak rakyat kita yang bahkan untuk mendapat uang 10 ribu rupiah saja setiap hari susah. Lantas bagaimana dia akan membayar iuran BPJS setiap bulan? Makan saja kurang. Inilah yang harus dipikirkan oleh pemerintah. Semangat BPJS itu adalah gotong royong, ini yang hilang,” ujar Ferdinand, dilansir dari laman Suara.com (media partner Jambiseru.com).

Dengan alasan ini, Ferdinand meminta Jokowi untuk mengganti direksi BPJS Kesehatan.

“Pak Presiden Bapak Jokowi, mohon kiranya Direksi BPJS Kesehatan RI segera diganti. Angkat Direksi dari orang-orang yang mau cape, tidak malas dan rajin serta kreatif,” kata Ferdinand.

“Soal BPJS ini butuh orang-orang yang berdedikasi melayani, bukan orang yang hanya ingin jabatan. MELAYANI RAKYAT ITU BUTUH ORANG YANG SIAP BERKORBAN,” imbuhnya.

Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean minta Presiden Jokowi mengganti Direksi BPJS Kesehatan (twitter @FerdinandHaean2)
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean minta Presiden Jokowi mengganti Direksi BPJS Kesehatan (twitter @FerdinandHaean2)

Ia juga menyebut bahwa gaji direksi BPJS cukup tinggi namun tidak sebanding dengan hasil kerjanya.

“Gaji Direksi BPJS Kesehatan kabarnya Rp.200 juta/bulan. Besar sekali untuk direksi yang kerjanya cuma menerima uang iuran dari bank dan mentransfernya ke RS sebagai pembayaran. Direksi tidak kreatif mencari atau mengembangkan cara supaya uang iuran bertambah tanpa bebani rakyat,” ucap Ferdinand.

Pria kelahiran 18 September 1977 ini berpendapat jika Direksi BPJS Kesehatan benar-benar mengelola sistem yang baik, semestinya bisa membangun RS khusus BPJS di setiap Kabupaten atau kota seluruh Indonesia.

BACA JUGA : SEA Games 2019: Kontingen Indonesia Mulai Divaksinasi Polio Pekan Ini

Ferdinand mengaku tidak menolak kenaikan iuran BPJS.

“Yang saya tidak terima adalah seolah solusi satu-satunya hanya menaikkan iuran. Ini pekerjaan pemalas. Untuk gaji besar, seharusnya direksi BPJS Kesehatan tidak malas,” tandasnya. (ndy)

Pos terkait