Gas Melon Tembus 45 Ribu, Komisi I DPRD Merangin Panggil OPD Terkait

gas melon
Foto: Jambiseru.com

JAMBISERU.COM – Gas 3 kg atau gas bersubsidi kembali langka di beberapa wilayah di Kabupaten Merangin. Akibat kelangkaan itu, harga gas 3 kg sampai menembus Rp 45 ribu per tabungnya. Mahalnya harga gas subsidi ini membuat sejumlah masyarakat mengeluh.

Menyikapi persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kg di kabupaten Merangin, Komisi I DPRD Merangin langsung mengambil Langkah. Dewan pun memanggil Dinas KUKMP-P Merangin.

Dalam rapat yang digelar antara Komisi I DPRD Merangin dengan Dinas KUKMP-P Merangin, diikuti oleh Ketua Komisi I, Sukadi dan anggota komisi I lainnya yakni As’ari Elwakas, Subadri, A Thalib dan Darmadi. Sementara dari pihak dinas dihadiri oleh Kepala Dinas KUKMP-P Merangin, M Ladani. Rapat tersebut membahas persoalan kelangkaan gas subsidi di Merangin.

Bacaan Lainnya

Menurut anggota Komisi I, Subandri, kelangkaangas subsidi yang terjadi di Kabupaten Merangin diakibatkan kinerja agen yang tidak serius. Seperti tidak mengantarkan gas ke pangkalan.

“Ada agen yang beralasan tidak sampai mengantarkan gas ke pangkalan, padahal ke desa itu bisa masuk armada mobil sawit. Sehingga distribusi tidak ada dan ditransit ke tempat lain. Itu yang kami dengar dari keluhan masyarakat,” ungkapnya.

Hal Senada juga dikatakan As’ari Elwakas, anggota komisi I lainnya. Ia mengatakan, sebenarnya tidak ada alasan bagi agen untuk tidak masuk ke semua pangkalan.

“Di Merangin ini cuma dua desa yang mobil tidak masuk. Jadi jangan beralasan agen tidak mengantar gas ke pangkalan karena jalan. Kan ada SK Bupati untuk menyesuaikan harga,” sebut politisi partai Demokrat itu.

“Tertibkan izinnya, minimal apa yang kita upayakan bisa mengurangi permasalahan gas agar benar-benar dinikmati warga dengan harga sesuai ketentuan,” tambahnya.

Sementara itu kepala Dinas KUKMP-P Merangin, M Ladani mengakui pihaknya belum bisa memantau secara keseluruhan penggunaan gas tabung melon tersebut.

Ia juga mengakui distribusi gas subsidi 3 kg belum merata hingga kesemua wilayah di Merangin.

“Kita belum bisa menyelidiki sampai ke rumah ASN, rumah makan dan restoran atau sebagainya. Persoalan kita juga distribusi gas belum merata sehingga dibeberapa desa seperti di Jangkat Timur harga gas hingga Rp 40 ribu lebih pertabung dan disitu satu kecamatan cuma ada tiga pangkalan, sementara di kota Bangko terdapat 30 pangkalan dan itu sudah jauh melebihi kebutuhan,”tandasnya. (Edo)

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Objek Wisata di Kerinci Tetap Buka, Tapi Omset Terjun Bebas

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Modusnya Memberi Tugas, Dosen Cabul Malah Gerayangi Mahasiswinya

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Pemkot Sungai Penuh Canangkan Vaksinasi COVID-19, Pj Sekda Alpian Penerima Vaksin Pertama

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Berantas dan Cegah Peredaran Narkoba, Kapolda Jambi Gelar Pertemuan Dengan Kepala BNNP Jambi

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Pemkab Kerinci Bersama Forkompinda Mulai Vaksinasi Tahap Pertama

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Merangin Masuk Dalam Program Sekolah Penggerak Kemendikbud

Pos terkait