Jambi Seru – Berdasarkan penelusuran Indonesia Police Watch (IPW, Brigjen Hendra Kurniawan diduga pakai jet pribadi milik mafia judi untuk tujuan ke Jambi. Selain Brigjen Hendra, mantan napi korupsi juga sering pakai pesawat tersebut.
Menurut Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, pesawat yang dinaiki mantan Karo Paminal Divpropam itu jenis Provat jet T7-JAB. Pesawat tersebut milik seorang konsorsium judi online di Jakarta. Pesawat tersebut digunakan untuk ke Jambi.
“Nama (pemilik jet) ini dalam catatan IPW adalah ketua konsorsium judi online Indonesia,” katanya.
Dikutip dari laman suara.com (media partner jambiseru.com), Sugeng mengklaim IPW telah mengidentifikasi jenis private jet yang saat itu digunakan Hendra dkk terbang ke Jambi pada 11 Juli 2022 yakni tipe Jet T7-JAB.
“Private jet T7-JAB diketahui sering dipakai oleh seorang bos perusahaan yang juga mantan narapidana kasus korupsi sekaligus pemilik hotel di Bali, dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali,” ujarnya.
“Timsus bentukan Kapolri perlu menelusuri hubungan tali-temali antara Kaisar Sambo, dana judi online sebesar Rp 155 Triliun milik Konsorsium 303, dengan dua orang sipil dalam kaitan pemberian dukungan kepada pencalonan capres tertentu pada 2024 di mana Irjen Ferdy Sambo ingin menjadi Kapolrinya,” katanya.
Deketahui, Mantan Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan pergi ke Jambi, menumpangi jet pribadi atau private. Hendra pergi guna menjelaskan penyebab kematian Brigadir J kepada keluarganya.
Dirinya diketahui pergi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika.
Mafia Inisial RBT
Ketua IPW, Sugeng Teguh kemudian membeberkan siapa itu mafia pemilik jet pribadi dengan inisial RBT tersebut. Menurut Sugeng masih bersumber dari akun yang sama, RBT adalah inisial dari Robert Priantono Bonosusatya. IPW mencatat bahwa Robert merupakan pimpinan konsorsium judi online yang markasnya tidak jauh dari Mabes Polri.
Dikatakan oleh Sugeng, bahwa markas dari RBT berada di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, “yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri,” ucap Sugeng.
Sementara itu, Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic (ISESS), Bambang Rukminto menilai Polri mesti melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap dugaan keterlibatan Ferdy Sambo dan Cs dalam bisnis gelap judi.
“Kondisi saat ini dengan tingkat kepercayaan masyarakat sangat menurun, yang bisa dilakukan polisi tentunya adalah melakukan penyelidikan terkait isu tersebut dan menyampaikannya pada publik secara transparan dan akuntabel. Tanpa ada transparansi, berat rasanya membendung asumsi-asumsi liar,” kata Bambang.
Bambang juga mengungkapkan, jika dirinya khawatir upaya-upaya yang telah dilakukan Polri hanya dianggap sebagai sebuah pencitraan saja, bila tak diiringi dengan transparansi pengungkapan yang dalam. Dia menduga, operasi praktik perjudian ini hanya menyasar para pengecer di kelas bawah saja, sementara big bosnya tetap aman.
“Bisnis judi online tentunya melibatkan transaksi keuangan yang sangat luas dan besar. Makanya juga perlu diusut transaksi dalam rekening-rekening bandar judi yang ditangkap itu,” ungkapnya. (tra)
Sumber : suara.com