Pasien Positif Covid-19 Semakin Bertambah, Kapolda Jambi : Masyarakat Harus Kooperarif
JAMBISERU.COM – Pasca ditemukannya pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), yang berasal dari Kota Jambi dan belum diketahui riwayatnya. Kapolda Jambi, Irjen Pol Shatyabudi, minta semua masyarakat Jambi kooperatif.
Baca Juga : Warga Kerinci Temukan Mayat Mengapung di Sungai
“Jadi, kita perihatin dengan adanya terus penambahan jumlah pasien dan PDP. bahwa ini masih adanya masyarakat kita tidak koperatif denga pengangan Covid-19 ini,” ujar Kapolda Jambi.
Kata Firman, dampak bagi masyarakat yang tidak melaporkan diri atau tidak kooperatif itu bisa membahayakan. Karena ia bisa menjadi media ke masyarakat lainnya.
“Mereka yang tidak koopertif itu, saya harapakan mau melaporkan diri, memeriksakan diri, jangan egois. Kita semua sedang berjuang / beriktiar. Keyakinan kita, bagaimana kita harus bermanfaat bagi orang lain,” tambahnya.
Kapolda Jambi, Irjen Pol Firman, menyebutkan, bahwa ketika PDP tinggi dan pasien positif bertambah, seharusnya PDP turun, tetapi ini tidak.
Lanjut, untuk Provinsi Jambi kian hari semakin meningkat, untuk itu pihaknya akan menyoroti tempat-tempat yang paling mungkin dijadikan transaksi. Seperti di pasar, masih longgar para pedagang para pembeli masih mengangap ini tidak ada.
“Ini artinya kita masih belum tahu diantara masyarakat Jambi sekarang ini, baik kabupaten kota ada yang yang masih berpotensi itu. Jadi kita pak danrem, kita mencari sebenarnya mereka siapa, sudah kemana saja, Faktanya kemarin dari para pedagang yang ada di padang masuk ke Jambi, dan itu sungai penuh, Kerinci naik. Itu faktanya,” bebernya.
Kapolda Jambi, meminta kepada masyarakat Provinsi Jambi, untuk yang pernah pergi keluar serta yanf sudah terkonfirmasi ke keluaranya. Diminta untuk Kooperatif.
Baca Juga : Resmi! Sri Mulyani Pastikan THR PNS dan Pensiunan Cair Jumat Ini
“Kita pemerintah justru melindungi masayarakat untuk mau menjadi bagian dari pekerjaan pemerintah. Jadi subjek, saya juga harus membantu, jangan orang lain. dibatasi, toh para alim ulama orang –orang tua kita, guru-guru kita menyampaikan, tidak ada yang salah dengan sholat di rumah, tuhan sudah tahu bagamaina harus kita berbuat, asal kita ingin mengajak. Kita perlu kerjasama perlu kejujuran dari masing-masing anggota masyarakat, sehingga yang lain bisa terlindungi,” tutupnya. (yog)