“Penyitaan lalu lintas dengan tilang manual. Jadi, tilang manual masih kita gunakan memang untuk menindak pelanggaran yang sudah untuk menghindari daripada ETLE tilang elektronik tersebut. Kita akan lakukan tilang manual,” tuturnya.
Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya kejahatan di jalan lantaran perkara pencopotan pelat dapat menjadi modus oknum untuk menghindari kejaran polisi.
“Kendaraan ini bisa digunakan untuk alat kejahatan. Kalau melepas pelat nomor ini identifikasi daripada untuk operasional di jalan sudah menyalahi aturan tidak boleh kalau mereka melepas pelat nomor,” katanya.
Sebelumnya diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan anak buahnya tidak melakukan tilang manual lagi.
Pelanggaran lalu lintas cukup dilakukan melalui tilang elektronik.
Namun bersamaan dengan munculnya kenakalan-kenakalan oknum di jalan, maka tilang manual kembali diaktifkan. (tra)
