Jambiseru.com,Merangin – Nama Juhendri, S.PdI mencuat sebagai salah satu sosok yang paling layak memimpin Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin. Pria kelahiran Sungai Manau tahun 1971 ini kini berusia 54 tahun, dan selama hampir tiga dekade mengabdikan diri di dunia pendidikan, baik sebagai guru, kepala sekolah, maupun pejabat struktural di lingkungan Dinas Pendidikan.
Karier Juhendri dimulai ketika ia diangkat sebagai guru fungsional di SDN Desa Rantau Limau Kapas pada 1997. Dua tahun kemudian ia mengajar di SDN Desa Pasar Muara Siau, lalu berlanjut ke SDN Desa Teluk Sekumbang (2001–2006).
Pengabdian itu kemudian membawanya dipercaya memimpin sejumlah sekolah menengah pertama. Tercatat, Juhendri pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMPN 9 Merangin (2007), SMPN 28 Merangin (6 tahun), SMPN 3 Merangin (3 tahun), SMPN 14 Merangin (2 tahun), hingga SMPN 13 Merangin (6 tahun).
Selama masa kepemimpinannya, ia juga aktif di organisasi profesi, antara lain Ketua Musyawarah KKS Merangin selama 6 tahun.
Tidak hanya itu, di luar pendidikan, Juhendri juga dipercaya sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Merangin periode 2024–2028, menunjukkan kepiawaiannya dalam membina generasi muda melalui olahraga dan seni bela diri tradisional.
Dari sisi birokrasi, Juhendri menempuh jalur karier yang matang. Ia menjabat Kabid Pembinaan Bidang SMP Dinas Pendidikan Merangin selama 4 tahun, kemudian naik menjadi Sekretaris Dinas Pendidikan Merangin. Dengan pangkat/golongan IVB dan telah menempuh Diklat Pim III, secara administratif Juhendri sudah memenuhi syarat untuk menduduki jabatan puncak sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
Di balik kesibukannya, Juhendri adalah sosok keluarga yang hangat. Ia menikah dengan Fitriyani dan dikaruniai dua orang putri.
Dengan rekam jejak panjang, baik di sekolah maupun di birokrasi, nama Juhendri pun semakin kuat disebut-sebut sebagai kandidat ideal untuk menakhodai Dinas Pendidikan Merangin ke depan.
Disisi lain, segudang pengalaman tentu belum bisa memastikan langkah Juhendri untuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Merangin, sebab masih ada tahapan Seleksi Terbuka (Selter) yang harus dilalui, dan hak prerogatif bupati Merangin sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian.(Edo)
