JAMBI, Jambiseru.com – Calon Direktur Eksekutif Nasional periode 2025-2029, Bagus menyampaikan, kekhawatirannya terhadap arah kebijakan lingkungan hidup di bawah pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Ia menilai bahwa, pemerintahan saat ini menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan dalam melemahkan perlindungan lingkungan.
Bagus secara khusus menyoroti rekam jejak Prabowo Subianto yang menurutnya membuka peluang terjadinya konflik kepentingan antara kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
“Ada kekhawatiran besar bahwa kepentingan ekonomi akan lebih diprioritaskan ketimbang perlindungan lingkungan,” kata Bagus dalam pernyataannya.
Bagus menyebut, kebijakan lingkungan yang berlaku saat ini menunjukkan pelemahan regulasi, terutama dalam hal perizinan dan pengawasan proyek.
Bagus menegaskan, ada kecenderungan untuk mempermudah investasi yang justru berpotensi merusak lingkungan secara masif.
Lebih lanjut, Bagus menyoroti pentingnya perlindungan ruang hidup bagi masyarakat adat dan komunitas lokal yang selama ini menjadi kelompok paling rentan terhadap dampak proyek-proyek ekstraktif.
“Di bawah rezim Prabowo, perlindungan terhadap masyarakat adat dan komunitas lokal berpotensi semakin tergerus,” tegasnya.
Selain itu, ia mengangkat kekhawatiran tentang penyempitan ruang demokrasi, terutama bagi gerakan sosial dan aktivis lingkungan.
Ia menilai bahwa suara-suara kritis yang menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pro-investasi yang merusak lingkungan berisiko mendapat tekanan atau bahkan represi.
Pernyataan tegas Bagus ini menandai komitmennya dalam memperjuangkan keadilan ekologis dan perlindungan ruang hidup. (uda)
