TEHERAN, Jambiseru.com – Iran akan merespon setiap tindakan yang bertentangan dengan kepentingannya. Hal itu disampaikan Presiden Ebrahim Raisi, sehari setelah Tel Aviv memperingatkan bakal membalas serangan rudal dan drone Teheran terhadap Israel, akhir pekan lalu.
“Kami dengan tegas menyatakan bahwa tindakan sekecil apa pun terhadap kepentingan Iran pasti akan dibalas dengan respons yang parah, meluas, dan menyakitkan terhadap pelaku mana pun,” kata Raisi kepada Emir Qatar, Syekh Tamim bin Hamad al-Thani, seperti dikutip kantor berita ISNA, Selasa (16/4/2024).
Panglima Angkatan Bersenjata Israel, Herzi Halevi, pada Senin (15/4/2024) kemarin mengatakan bahwa serangan Iran terhadap Israel mesti ditanggapi.
“Peluncuran begitu banyak rudal, rudal jelajah, dan drone ke wilayah Israel akan ditanggapi dengan baik,” kata Halevi di Pangkalan Udara Nevatim di Israel Selatan, yang mengalami beberapa kerusakan akibat serangan Teheran, akhir pekan lalu.
Pada Senin (15/4/2024) malam, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani mengatakan, Teheran pasti akan menanggapi serangan pembalasan Israel jika itu benar-benar terjadi.
“(Tanggapan kami) hanya dalam hitungan detik, karena Iran tidak akan menunggu 12 hari lagi untuk merespons,” ucapnya.
Sabtu (13/4/2024) lalu, Iran melancarkan serangan drone dan rudal besar-besaran ke wilayah Israel. Itu adalah serangan langsung pertama yang dilakukan Iran terhadap negara Yahudi tersebut.
Menurut Teheran, tindakan itu sebagai pembalasan atas sebagai serangan udara Israel terhadap kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu, yang menewaskan tujuh perwira Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Teheran pun mengisyaratkan tidak akan melakukan serangan lanjutan ke Israel sepanjang Tel Aviv tidak membalas serangan akhir pekan lalu. Israel mengklaim berhasil mencegat 99 persen dari 300 lebih drone dan rudal yang diluncurkan Iran tersebut. Dalam menangkis serangan Teheran itu, Tel Aviv juga dibantu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Yordania.
Komunitas internasional telah menyerukan kepada kedua pihak untuk menahan diri agar tidak menimbulkan gejolak konflik yang lebih parah lagi di Timur Tengah. (uda)
Sumber: iNews.Jambi.id
