Bank Dunia Hentikan Segala Program di Rusia dan Belarusia

Jepang Beri Sanksi ke Bank Sentral Rusia
Warga Ukraina yang tinggal di Jepang memegang poster dan bendera selama demonstrasi mengecam Rusia atas tindakannya di Ukraina, dekat kedutaan Rusia di Tokyo, Jepang, Rabu (23/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/wsj

Jambi Seru – Bank Dunia mengatakan pada Rabu (2/3) bahwa pihaknya telah menghentikan semua program di Rusia dan Belarusia dengan segera, menyusul invasi Rusia ke Ukraina dan “permusuhan terhadap rakyat Ukraina.”

Dalam sebuah pernyataan, bank pembangunan multilateral itu mengatakan tidak menyetujui pinjaman atau investasi baru di Rusia sejak 2014, tahun ketika Rusia mencaplok wilayah Krimea di Ukraina.

Bank mengatakan belum menyetujui pinjaman baru ke Belarus sejak pertengahan 2020, ketika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada negara itu atas pemilihan presiden yang disengketakan.

Bacaan Lainnya

Komitmen pinjaman Bank Dunia ke Belarus mencapai 308 juta dolar AS pada 2020, menurut situs web bank, dengan proyek aktif termasuk proyek pemanas biomassa, pekerjaan pengembangan kehutanan dan modernisasi pendidikan.

—————————————–

Baca juga : 

Skandal Investasi Bank Jambi, Ini Kata Gubernur Al Haris

Bank Jambi dan Kasus SNP Finance

Dirut Bank Jambi El Halcon Arogan

—————————————–

Bank Dunia telah meminjamkan lebih dari 16 miliar dolar AS kepada Rusia sejak awal 1990-an. Proyek terbaru yang disetujui termasuk program pemuda di Kaukasus Utara pada 2013 dan program warisan budaya sejak 2010, situs web bank menunjukkan.

Keputusan untuk menghentikan semua program di Rusia dan Belarusia datang sehari setelah para pemimpin Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan mereka berlomba untuk memberikan miliaran dolar dana tambahan ke Ukraina dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, memperingatkan perang dapat mengakibatkan “limpahan yang signifikan” ke negara-negara lain.

Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris dan lain-lain telah memukul Rusia dengan berbagai sanksi setelah invasi ke Ukraina.

Mereka juga telah memberlakukan pembekuan aset, larangan perjalanan dan pembatasan lainnya pada banyak individu Rusia termasuk Presiden Vladimir Putin sendiri.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus.” (red)

Sumber : suara.com (media partner jambiseru.com)

Pos terkait