Jambiseru.com – Industri asuransi jiwa dan kesehatan secara fundamental didasarkan pada pengelolaan risiko masa depan. Secara tradisional, risiko ini dinilai melalui riwayat medis dan kuesioner. Namun, berkat proliferasi wearable devices (seperti smartwatches dan fitness trackers) dan analisis Big Data, perusahaan asuransi kini dapat mengadopsi model yang jauh lebih dinamis dan proaktif: Asuransi Berbasis Perilaku (Behavioral Insurance). Model ini memberikan insentif finansial (diskon premi, reward) kepada nasabah yang secara aktif menunjukkan perilaku hidup sehat.
Inti dari Behavioral Insurance adalah penggunaan data real-time dan Gamifikasi (Gamification) untuk mempromosikan perubahan perilaku yang positif. Nasabah yang berpartisipasi setuju untuk membagikan data terenkripsi mereka (misalnya, jumlah langkah harian, kualitas tidur, atau detak jantung) kepada perusahaan asuransi. Data ini kemudian diubah menjadi poin, level, atau tantangan yang dapat ditukarkan dengan diskon premi, voucer, atau hadiah. Program ini secara efektif mengubah asuransi dari hanya membayar klaim menjadi kemitraan wellness yang membantu nasabah mengurangi risiko penyakit kronis.
Keuntungan model ini bersifat timbal balik. Bagi Nasabah, mereka mendapatkan feedback langsung, diskon premi yang signifikan, dan dorongan untuk mempertahankan gaya hidup yang lebih sehat. Ini menciptakan polis yang terasa adil, di mana individu yang meminimalkan risikonya sendiri tidak menyubsidi perilaku yang berisiko tinggi dari orang lain. Bagi Perusahaan Asuransi, manfaatnya adalah pengurangan risiko secara keseluruhan pada risk pool mereka. Dengan mendorong nasabah untuk hidup lebih sehat, perusahaan asuransi dapat mengurangi jumlah dan biaya klaim kesehatan dan jiwa di masa depan, menghasilkan margin yang lebih sehat dalam jangka panjang.
Secara keseluruhan, Behavioral Insurance adalah masa depan underwriting yang berfokus pada pencegahan. Model ini secara cerdas menggabungkan teknologi wearable dengan insentif ekonomi untuk menciptakan ekosistem wellness yang terintegrasi. Meskipun ada tantangan yang berkaitan dengan privasi data dan kesediaan nasabah untuk berbagi informasi pribadi, potensi Behavioral Insurance untuk merevolusi kesehatan publik dan stabilitas finansial perusahaan asuransi adalah terlalu besar untuk diabaikan.
