Jambiseru.com – Pekan ini trafik harga emas terus menurun, tiap hari terus merosot. Padahal sebelumnya, harga emas sempat menembus Rp 1.056.000 per gram, yaitu pada awal agustus 2020. Saat itu, meas menjadi pilihan paling menjanjikan untuk berinvestasi.
Baca Juga : Izin RS UMMI Bogor Diancam Ditutup
Tapi dalam beberapa hari ini, harga emas terus merosot. Puncak pekan ini terjadi pada Jumat (27/11/2020), harga emas merosot hingga mencapai Rp 951.000 per gram. Penuruan mencapai Rp 100.000 ribu lebih dari harga tertinggi.
Penurunan harga emas mulai terjadi pada Senin (23/11/2020). Harga emas saat itu stagnan di angka Rp 975.000 per gram, sedangkan harga buyback naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 856.000 per gram.
Lalu pada Selasa (24/11/2020), harga emas kembali turun Rp. 16.000 menjadi Rp 961.000 per gramnya. Harga buyback juga mengalami penurunan sebesar Rp 17.000 per gram menjadi Rp 839.000 per gram.
Data lengkap di Jambiseru[dot]com : Cek Harga Emas di Jambi Hari Ini
Pada Rabu (25/11/2020), harga emas terus mengalami penurunan. Harga emas turun menjadi Rp 953.000 per gram atau turun Rp 8.000 dari hari sebelumnya. Sedangkan harga buyback turun Rp 10.000 menjadi Rp 829.000 per gram.
Harga emas bertahan pada hari Kamis (26/11/2020). Harganya tetap stabil Rp 953.000 per gram dan buyback Rp 829.000 per gram. Namun paa hari Jumat (27/11/2020), harga emas kembali turun Rp 2.000 dan menyentuh angka Rp 951.000 per gram. Sedangkan harga buyback juga turun Rp 3.000 per gram menjadi Rp 826.000 per gram. Barulah pada hari Sabtu dan Minggu, harga emas kembali bertahan.
Baca Juga Berita lain di Jambiseru.com : Cek Harga Emas di Jambi Hari Ini
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjandra, mengatakan, salah satu faktor penyebab turunnya harga emas yaitu ketersediaan vaksin corona yang semakin dekat.
“Kemungkinan masalah vaksin, si Trump menegaskan kasih vaksin di awal Desember. Logam mulia kemungkinan konversi harga emas spot sama rupiah. Kalau harga emas turun, LM pasti turun,” ungkapnya kepada kumparan, Sabtu (28/11).
Baca Juga : Pengguna Medsos Akan Dibatasi, Anak-anak Dilarang
Tapi ia menegaskan, prediksi harga emas sebenarnya tergantung kenaikan atau penurunan rupiah terhadap dolar AS. Ia menekankan vaksin hanya menjadi salah satu penyebab penurunan harga emas dunia.
“Optimisme pasar terhadap status vaksin di akhir tahun. Kebetulan pasar sepi. Jadi penurunan likuiditas harga cukup dalam,” sambungnya. (tra)
Sumber : Kumparan.com
