Opini Musri Nauli Perjalanan Betuah (24)

Soal Putusan MK
Direktur Media, Publikasi dan Opini Al Haris-Abdullah Sani, Musri Nauli SH.Foto: Jambiseru.com

Jambiseru.com – Membicarakan perjalanan politik (roadshow) Al Haris ke Desa Tuo, Desa Tanjung Berugo tidak dapat dipisahkan dari tutur ditengah masyarakat tentang Marga Peratin Tuo.

Puyang Marga Peratin Tuo mengenal Cerita tentang “mambang” tentang nenek yang berperang, sehingga disebut ‘perang gunung’. Salah satu contoh perang gunung terjadi antara Nenek Wali Mantring Baju Temago yang bersemayam di Gunung Sumbing dengan Nenek Serampu Alam Sati yang bersemayam di Gunung Sumbing. Akibat kesaktian dari Nenek membuat gunung menjadi sumbing. Gunung ini kemudian dikenal sebagai Gunung Sumbing.

Baca Juga : Opini Musri Nauli Perjalanan Betuah (23)

Bacaan Lainnya

Di Dusun Tuo mengenal Legenda Si Pahit Lidah. Legenda Si Pahit Lidah tidak dapat dilepaskan dari cerita tentang Batu Larung. Si Pahit Lidah mempunya kesaktian setiap perkataannya terbukti (pahit lidah).

Sedangkan di Desa Tanjung Berugo sebelumnya dikenal nama “Talang Berugo”. Di Dekat Desa terdapat tanjung di dan banyak terdapat ayam berugo..

Cerita di Nilo Dingin bermula “beumo jauh” ditempat “Pematang Lipai”. Kemudian pindah ke Tanjung Putih. Disebut “Tanjung Putih disebabkan ditempat tepian umum sebagai tempat pemandian umum. Selanjutnya pindah ke Renah Sungai Nilo Dingin. Tempat yang dikenal sebagai Desa Nilo Dingin.

Sungai Lalang merupakan Dusun dari Desa Nilo Dingin. Disebut Sungai Lalang karena daerah ini semula sebagai tempat persinggahan lintasan pedagang dari Jangkat menuju Ke Bangko.

Di Tiaro dikenal cerita tentang “berdukun di Lipai Tuo di Dusun Tuo”.

Tambo Marga Peratin Tuo berbatas dengan Marga Senggrahan “hulu sungai Birun ke bukit Majo, terus ke napal takuk rajo (Dusun Sepantai).

Sedangkan Tiang Pumpung dengan Tambo “Renah kayu Gedang mendaki Bukit punggung Parang”. Terus Renah Bilut yang terletak di Badak Tekurung. 

Marga Pangkalan Jambu ditandai dengan Tambo “Bukit Sengak terus Renah Hutan udang. Terus Bukit Kapung Sungai Tinggi balek ke Belalang Bukit Gagah Berani

Marga Renah Pembarap ditandai dengan Hilir Bukit Kemilau Rendah terus ke Bukit Kemilau Tinggi terus bukit tepanggang. Terus ke Sri Serumpun Muara Nilo. Bukit tepanggang berbatas juga dengan Guguk yang termasuk kedalam marga Renah Pembarap.

Dusun Tuo dengan Kotorami ditandai dengan Tembo “Muara Siau Tengah sampai ke Patok semen di jalan siau-jangkat terus ke Lesung Batu terus sampe ke Lubuk Resam Sungai Sisin terus Sampe Lubuk Melasih Batang Nilo.

Dusun Tuo dengan Nilo Dingin ditandai dengan Siau Kering Balik ke Sungai Tebal Durian Tiga batang  di Sungai Tebal terus kebawah lubuk kukup berenang terus ke telun Dempen ke sengak cipang duo terus ke sungai Ladi terus ke telun sungai sanda ketemu bukit belah duo

Dusun Tuo dengan Tanjung Berugo ditandai dengan “Dari Mudik Siau kering putar ke arah RT 14 Bukit Melintang terus pematang Aur terus ke hilir Muara Siau tengah

Sedangkan Desa Tanjung Berugo dengan Desa Tuo berbatas yang ditandai dengan

sungai penyinggahan. Dengan Desa Talang Asal yang ditandai dengan “Siau Duo Lubuk Inum Gelam, tungku rajo janting, muaro sungai telang renah pisang kayak, bukit sedingin, renah resam berduri di puncak bukit sedingin.

Desa Nilo Dingin ditandai dengan “sungai siau kering (sebagai batas denga Marga Sungai Tenang). Dengan Marga Tiang pumpung yang ditandai dengan sungai sipurak, gunung sumbing, gunung nilo sungai nilo gedang terus, kiaro bulan diatas batu terus, sungai lalang, bukit gamut  balik.

Desa Sungai Lalang berbatas dengan Desa Nilo Dingin yang ditandai dengan Kayu Aro Galai”, dengan Desa Ranah Alai yang ditandai dengan Bukit Merabung”. Sedangkan arah berbatasan langsung dengan Gunung Masurai yang ditandai dengan Bukit Merumbung” dan Gunung Nilo yang ditandai dengan Selipir,

Disebut Dusun Kotorami karena daerah ini merupakan tempat pemberhentian (Peratin Tuo) yang ramai dikunjungi orang.

Sedangkan batas antara Kotorami dengan Dusun Talang Asal ditandai dengan “Dari renah Pisang kayak teus sampai terus tungku rajo banting terus lubuk inum gelam Di sungai Siau terus mengilir Sungai Siau Bebelah duo terus sampai ke lubuk Muara Sungai Saung.

Kotorami dengan Rancan “Dari lubuk muara sungai saung hingga sungai empat jalan rancan sampai ke sungai kuning talang sekampil terus ke lubuk munta sungai sisin terus telun muara sungai tembang sungai mesa terus ke lubuk sungai resam di batang nilo”.

Kotorami dengan Durian Rambun “Dari aran yang empat terus ulu sungai kasen terus ke sampai ke pelayang pauh sungai lumpang terus ke sungai lumpen”.

 Kotorami dengan Tanjung Berugo “Dari Muara Sungai Tengah ke renah bayam terus ke ranah pisang kayak terus tungku rajo banting terus lubuk inum gelam.  

Sedangkan Tiaro dengan Tiaro yang dditandai dengan Tembo “sungai tiaro. Dengan  disebelah utara dibatasi dengan sungai lirik, dan sebelah timur dibatasi oleh bukit mujo dengan Desa Lubuk Birah, dan sebelah barat dibatasi dengan sungai siau dengan Desa Sungai Ulas.

 Berbatasan dengan Desa Rantau Macang yang ditandai dengan Sungai Tiaro. Dengan Desa Sepantai Renah yang ditandai dengan Sungai Lirik. Dengan Desa Lubuk Birah ditandai dengan “Bukit Mujo. Dan Dengan Desa Sungai Ulas ditandai dengan Sungai Siau.

Baca Juga : Opini Musri Nauli : Perjalanan Betuah (22)

Desa Tuo dan Kotorami kemudian telah mendapatkan pengakuan dari negara sebagai Hutan Desa. Dusun Tuo (2.105ha) dan Koto Rami (1.872ha).

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 16 Tahun 2004 maka Desa Tuo dan Desa Kotorami termasuk kedalam kecamatan Lembah Masurai. (***)

Direktur Media Publikasi dan Opini Tim Pemenangan Al Haris-Sani.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya  : Kamus Bahasa Jambi Lengkap, “Cantik” Sampai “Terima Kasih”

Pos terkait