Jambiseru.com, Tanjabbar – Oknum guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), yang dulu dikenal dengan sebutan SMPN 2 Kuala Tungkal, saat ini belum dipanggil oleh Dinas Pendidikan Tanjabbar.
Oknum guru SMPN 3 Tanjabbar tersebut diduga telah melakukan penganiayaan terhadap anak dibawah umur. Hal ini tentunya menjadi tanggung jawab dari Dinas Pendidikan yang menaungi tenaga pengajar di Tanjabbar.
Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Tanjabbar, Dahlan, melalui Sekretaris Dinas Pendidikan, Zainul mengatakan, sebenarnya oknum guru tersebut akan dipanggil pada hari ini. Namun, oknum tersebut berhalangan sehingga tidak bisa hadir untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Dikarenakan oknum tersebut sedang mengurus anaknya di rumah sakit, jadi kita hanya memanggil Kepala Sekolahnya (Kepsek) saja untuk dimintai keterangan,” ucapnya, kepada Jambiseru.com, Rabu (14/5/2025) pagi.
“Yang penting, Kepsek sudah kita panggil tadi. selanjutnya, oknum tersebut akan tetap kita panggil setelah semua urusannya selesai,” tambahnya.
Dikatakan Zainul, setelah mendengarkan keterangan dari Kepsek, kejadian tersebut terjadi diluar jam sekolah dan itupun terjadi diluar lingkungan sekolah. Bahkan, anak dari oknum tersebut diduga yang menjadi korban penganiayaan.
“Tadi Kepsek kita panggil. Jadi, itulah yang terjadi dalam kasus tersebut,” ungkapnya.
Menurut Zainul, berdasarkan Peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbud Ristek RI) Nomor 46 Tahun 2023, bahwa kasus tersebut diluar cakupan Permendikbud Ristek RI.
“Setelah kita pelajari, kasus tersebut tidak tertuang dalam Permendikbud Ristek. Kecuali, kejadian tersebut masih pada jam sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler diluar jam sekolah, baru lah kita tindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” terangnya.
“Namun, untuk oknum tersebut tetap akan kita panggil untuk dimintai keterangan,” tandasnya. (Put)
