Kekompakan 5 Bupati, Kekuatan yang Sulit Dibendung dan Diapresiasi Publik

Pertemuan 5 bupati
Pertemuan 5 Bupati di Kerinci baru-baru ini. Foto: Istimewa

JAMBISERU.COM, Jambi – Manuver-manuver politik menjelang Pilgub Jambi mulai mengemuka, kekuatan-kekuatan politik mulai unjuk gigi, yang terbaru dan paling hangat, tentu pertemuan 5 bupati di Kerinci baru-baru ini.

BACA JUGA: Dilanda Kebakaran Hutan, Orangutan ‘Mengungsi’ di Kebun Warga

Pertemuan 5 bupati yang terdiri dari Adirozal (Bupati Kerinci), Al Haris (Bupati Merangin), Mashuri (Bupati Bungo), Masnah Busro (Bupati Muaro Jambi) dan Romi (Bupati Tanjab Timur) ini telah menyedot perhatian banyak orang, dukungan atas kekompakan para kepala daerah ini terus mengalir, namun komentar sinis dari kelompok politik yang tidak senang juga terus dilontarkan melalui berbagai media.

Terlepas dari pro dan kontra, pertemuan ini dianggap langkah maju bagi kekompakan para pemimpin daerah, pertemuan ini merupakan cerminan dari kemauan mereka melepas ego masing-masing, mereka adalah kepala daerah muda yang merasa butuh bersinergi antara satu sama lain dalam memajukan Jambi.

Dalam konteks politik, koalisi 5 bupati ini wajar mendapat komentar sinis dari pihak lawan, tentu, koalisi ini adalah ancaman serius bagi lawan politik, karena ini kekuatan nyata, tidak mudah membangun komunikasi politik antar kepala daerah, tetapi, mereka bisa melakukan itu didasari atas kesadaran bersama, atas keinginan menjaga keutuhan dan kemajuan Jambi.

Terkait Pilgub, seorang bupati yang juga kader salah satu partai politik mengaku akan tetap konsisten dalam koalisi ini, mereka telah bersepakat mengajukan 1 nama diantara mereka.”Tujuan kami tidak lain ingin menciptakan sinergi dalam membangun Jambi, bayangkan kedepan kalau Jambi dipimpin oleh orang yang egois, tidak menyukai teman seiring dan tidak pernah cocok dengan atasan, merasa hebat sendiri kan repot, padahal yang kita butuhkan adalah kebersamaan dan koordinasi,” ujarnya.

Ia mengaku siap berlawanan politik jika partai tempatnya bernaung tidak mendukung kandidat yang akan mereka dukung,” Kami sepakat tetap berjuang bersama untuk kemajuan Jambi, meski harus melawan keputusan partai, kami hanya ingin melihat Jambi ini maju, susah lo bupati itu kompak, nah kami bisa melakukan itu, melepas ego masing-masing dan mengusung 1 nama yang kami anggap paling pantas dari berbagai aspek,”tambahnya.

Terkait komentar-komentar sinis dari lawan politik, ia menghormati dan menjawab ringan.”Dua orang duduk di pos ronda dan bicara politik ada pengaruhnya, apalagi ini 5 bupati, gimana menurut adik.?,”tanya sang bupati..

Jelas, koalisi ini adalah kekuatan politik yang nyata, pengalaman dari Pilgub 2015 lalu membuktikan, daerah yang bupati nya mendukung salah satu kandidat secara serius, kandidat tersebut dapat menang secara signifikan, dan ini wajar, karena seorang bupati menguasai infrastruktur politik yang dibutuhkan di wilayah mereka masing-masing.

Terlepas dari itu semua, pertemuan ini diapresiasi kalangan millenial.”Apapun kepentingannya, kami kaum millenial sangat bangga melihat pemimpin kompak, biasa antar pemimpin itu saling ribut karna berbagai kepentingan, ini mereka bisa sama, tentu ini contoh yang sangat baik bagi masyarakat,”terang Andi Fitra, Mahasiswa FISIP Universitas Jambi.

BACA JUGA: Naik Rp 4.000, Harga Jual Emas Antam Tembus Rp 757.000 Per Gram

Ia bahkan menghimbau pemimpin lain untuk mencontoh kekompakan 5 bupati ini.” Pemimpin lain harusnya mencontoh dan ikut sama-sama, bukan malah sebaliknya melontarkan pernyataan sinis seperti orang iri, dewasa lah dalam bersikap,” harapnya. (tim)

Pos terkait