Dongeng Tidur untuk Anak: Putri Cantik dan Kancil Si Raja Ketimun

Dongeng anak (Ilustrasi)
Dongeng anak (Ilustrasi)

“Kancil. Boleh aku bertanya, kenapa ada laporan ketimun di kebun ini terus berkurang?”

Kancil dengan cekatan menjawab. “Saya sedang bereksperimen Tuan Putri. Jadi ketimun yang ada saya bawa ke laboratorium khusus untuk saya teliti. Kira-kira pupuk apa yang cocok untuk membuat timun di sini subur,” lugas Kancil.

Tuan Putri lagi-lagi mengerutkan kening. Meski bingung, kecantikan Tuan Putri tak berubah. Wajahnya yang putih bak batu pualam, menyiratkan betapa kebaikan di dalam dirinya sangat kuat dan terpancar terang.

Bacaan Lainnya

“Ya, sudah kalau begitu. Semoga sukses dengan penelitiannya.”

Tuan Putri kembali ke istana. Sementara Kancil kembali sibuk memegang-megang ketimun dalam kebun sayur itu.

Minggu depannya, lagi-lagi tukang kebun memberitahu Tuan Putri bahwa ketimu di dalam kebun hampir habis. Tersisa beberapa beberapa buah saja.

Kali ini Tuan Putri mulai gusar. Bergegas ia mendatangi Kancil.

“Kancil. Maaf, ya. Saya lihat sendiri kalau ketimun di sini tinggal beberapa buah saja. Kenapa ya jadi begini, Kancil?”

“Eh, Tuan Putri. Jadi begini, saya sudah meneliti bahwa di tanah ini, ketimun tidak cocok untuk ditanam. Di sini udaranya terlalu sejuk, Tuan Putri. Jadi, saya sarankan agar ketimun ini ditanam di tanah yang lebih rendah. Semakin hangat udara, semakin cepat ketimun berbuah,” terang Kancil panjang lebar.

“Apa tidak ada cara lain, Kancil?”

“Tidak ada cara lain, Tuan Putri Anjela. Harus ditanam khusus di dataran rendah.”

Tuan Putri memanggil tukang kebun. Ia memerintahkan agar tukang kebun membawa bibit ketimun dan menanam di tanah yang sudah ditentukan Kancil.

***

10 tukang kebun mengikuti Kancil yang berjalan ke satu desa di dataran rendah. Dia menunjuk hamparan tanah luas di tepi jalan. Lalu meminta semua tukang kebun menawan ketimun di tanah itu.

Para tukang kebun dengan cekatan menanam ketimun di sana. Tetapi mereka tidak tahu, bahwa diam-diam, Kancil menyelinap ke satu pohon. Di sana ternyata rumah Kancil dengan satu istri dan 5 anak yang masih kecil.

Pos terkait