Lalat Banyak, Warga Desa Suka Maju Resah

Eka, penjaga kantin Taman Kolam Pemancingan Telaga Manggis. Foto: Yogi/Jambiseru.com
Eka, penjaga kantin Taman Kolam Pemancingan Telaga Manggis.Foto: Yogi/Jambiseru.com

Lalat Banyak, Warga Desa Suka Maju Resah

Jambi Seru, Jambi – Pemilik kandang ayam mitra membuat resah sebagian warga RT 1, Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi Kilometer 13.

BACA JUGA : Kenal di Medsos, TY Setubuhi Teman Wanita dan Sebar Video Mesumnya

Bacaan Lainnya

Pasalnya, lokasi kandang ayam tersebut dekat dengan kerumunan rumah warga. Setiap mempanen ayam, banyak lalat yang masuk ke rumah warga, bahkan warga mengaku tidak bisa tidur siang, tidak jadi makan dan merugikan pendapatan warga.

Hal ini dikatakan Eka, penjaga kantin Taman Kolam Pemancingan Telaga Manggis, ia mengatakan, Kandang ayam itu sudah ada bertahun-tahun, jaraknya pum cukup dekat. Setiap mau panen pasti lalat menganggu pengunjung yang ada di sini.

“Biasonyo 20 orang memancing di sini, semenjak ado lalat pengunjung jadi sepi. Bahkan kalau orang mau mesan makan di kantin, lihat ada lalat mereka tidak jadi mesan,” kata Eka, kepada Biru (Jambiseru.com) Kamis (6/2/2020). Di Taman Kolam Pemancingan Telaga Manggis.

Kata Eka, lalat-lalat yang bertebrangan ini waktunya satu bulan. Selama satu bulan itu lah omset kantin dan kolam pemancingan jadi sepi.

“Selamo satu bulan itu kami tidak bisa tidur siang, karena lalat banyak di kasur,” ungkapnya.

Eka menambahkan, untuk mengurangi lalat yang ada, pihak perusahaan kandang ayam sudah menyediakan penyemprotan yang namaknya nuvet plus. Yang langsung menyeprotkannya karyawaan perusahaan. Namun, karyawan itu kadang menyeprotkannya ke pakan dan kolam ikan.

“Karyawannya kadang lalai, dia menyeprotkannya ke pakan kami, jadinya ikan kami ada yang mati, itu kan racun. Walaupun sudah di seprot, itu hanya untuk mengurangi bukan menghilangkan,” tutur Eka.

“Kami tidak melaporkannya ke Instansi terkait, tapi langsung ke Perusahaannya. Kami sudah menegurnya berkali-kali, tapi yang tidak ada tanggapannya. Harapan kami perusahaam itu bisa mengerti lah dengan warga yang sudah resah,” tutupnya.

Terpisah, Narti, yang merupakan pemilik kebun di daerah sana, mengatakan, lalat di sini memang banyak, saat pemilik kandang itu memasuki bibit dan di saat mau panen.

“Kami tidak bisa tidur siang dibuat lalat ini, dan bahkan tidak jadi makan, karena makanan dihinggapi lalat,” pugkasnya.

Kata Narti, masing-masing perusahaan itu harus punya kesadaran. Apakah dia mementigan usaha sendiri atau orang banyak.

“Memang sih, jika ada lalat yang punya perusahaan itu di seprotnya, tapi jadilah ngurang-ngurai bae, idak menghilangkan,” ujarnya.

Sementara, Likin, selaku operator di Perusahaan itu, mengatakan kepada Biru (Jambiseru.com), di lokasi ini ada 14 kandang dengan isi 5 ribu ekor perkandang. Dan saat ini kami tengah melakukan pembersihan kandang, karena baru sudah panen.

“Kami di sini hanya melakukan tugas bang, yang berhak menjawabnya Bapak Santoso, dia orang yang dipercaya di perusahaan ini. Saat ini dia sedang berada di luar. Jadi, kalau mau nanya tentang keresahan masyarakat Bapak lah yang tepat bang,” ungkapnya.

Baca Juga : 20 Situs Nonton – Download Film Selain lk 21 indoXXI

Likin mengaku, setiap sebelum dan sesudah panen, rumah-rumah warga pasti diseprot untuk menghilangkan lalat.

“Kami selalu menyeprotnya bang untuk menghilangkan lalat, tapi itu tadi soal warga resah Bapak lah yang menjawabnya,” ungakpnya.

Lalu, Wartawan Biru (Jambi seru.com) langsung menelpon Santoso, selaku orang kepercayaan. Katanya “hari ini saya tidak bisa bertemu, coba besok ya kita ketemunya,” kata Santoso via Telephone. (Yog)

Pos terkait