Oleh karena itu, Bhima mendesak pemerintah untuk segera melakukan perubahan APBN guna menyesuaikan kembali beberapa indikator, khususnya nilai tukar rupiah dan juga inflasi.
“Karena inflasinya bisa lebih tinggi daripada perkiraan,” cetusnya.
Bhima menambahkan, pemerintah juga perlu melakukan antisipasi, seperti melakukan tambahan dana PEN, yang mencakup stabilitas harga pangan dan juga stabilitas harga energi ke dalam komponen anggaran PEN.
“Karena ini mengancam pada stabilitas dan pemulihan ekonomi sepanjang 2022,” tutupnya.(red)
Sumber: Sindonews













