(I) Masih seperti biasa, Kau melingkur manja di ketiakku Ketika beduk-beduk memanggil-manggil Adzan-adzan subuh menghardik-hardik Dingin-dingin mencabik-cabik Tapi kau, aku, seperti biasa, masih larut dalam duka yang mengiris-iris dada Pedih itu masih nyata, Dindo… (1) Masih menyesakkan bagian antara jantung dan tulang dada Perihnya mengalir lewat mata dan bulir-bulir bening Selengkapnya di Jambiseru.com
Tag: puisi
Puisi Tasawuf : Jangan Ajari Aku Ikhlas oleh Monas Junior
Puisi Tasawuf : Jangan Ajari Aku Ikhlas oleh Monas Junior Ya Rabb, Apakabar-Mu malam ini Tentu baik baik saja Hamba juga baik baik saja ya Allah Tentu berkat Engkau Ya Rabb, Jangan ajari aku ikhlas Itu sangat berat ya Allah Karena aku tahu Hanya Engkau saja yang bisa ikhlas Tak Selengkapnya di Jambiseru.com
Contoh Puisi Panorama Danau Maninjau dan Kenangan Cinta yang Manis
Contoh Puisi Panorama Danau Maninjau dan Kenangan Cinta yang Manis Di tepi Danau Maninjau yang indah, Kumenyaksikan senja memudar perlahan, Warna-warni di langit, cerah dan ayu, Menjadikan kenangan cinta kita abadi. Pada saat itu kita duduk bercengkerama, Tersenyum bahagia dan menikmati panorama, Air Danau Maninjau yang tenang dan nyaman, Menambah Selengkapnya di Jambiseru.com
Contoh Puisi Tentang Hujan Romantis
Hujan turun perlahan dari langit Menitik di lautan yang tenang Bersama ombak yang bergelut Mereka berlayar selalu bersahabat Kisah perjalanan hujan yang indah Dari laut sampai ke atap rumah Sampai si jatuh cinta pun terlupakan Air mataku bercampur dengan tetesan air hujan Begitu kukenang cinta yang hilang Begitu kujiwai kehilangannya Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Jambi (Nabila KZ): Duka
Puisi Jambi (Nabila KZ): Duka Duka Oleh : Nabila KZ * Aku, Hibernasi dalam luka Mengepak dalam jatuh Berjalan dalam lumpuh Menggigil dalam peluh Menggerogoti kesendirian Dalam lamun Tak ada sakit dalam sepi Bohong, bohong, bohong Kata hati selalu berlawan Duka makin melara Duka yang tersisa Hanya duka… Jambi, 4 Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Jambi Rina Sihotang: Luka
Puisi Jambi Rina Sihotang: Luka Luka Oleh : Rina Sihotang * Tidak akan terkontaminasi oleh kata-kata ilusi Cukup sekali bodoh karena hati Tetap menanti dia yang kasat mata Hingga air mata menjadi jawabannya Tetap menunggu meskipun belum tentu ditunggu Tetap percaya akan dia yang sudah kelabu Tetap sabar akan rasa Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Cristina Juniarti Hutabarat (Jambi): Naluri Pemuda
Puisi Cristina Juniarti Hutabarat (Jambi): Naluri Pemuda Karya : Cristina Juniarti Hutabarat Dulu peperangan terjadi Karena adanya keistimewaan di Negeriku ini Sampai berabad dan bertahun Negeriku dijajah negara asing Hingga banyak tumpah darah Berjatuhan di tanah yang subur ini Hanya karena rasa nafsu manusia Yang kurang puas akan dunia Ku Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Rayana Putri Wulandary (Jambi): Sahabat Sejati
Puisi Rayana Putri Wulandary (Jambi): Sahabat Sejati By : Ryana Putri Wulandary Petama kali kita bertemu Hanya mata yang berucap Dan semua biasa saja Disaat itu kau terpuruk Dan akupun sama Kemudian kita berjuang atas kerasnya hidup Kita lalui suka duka Baca Juga : Puisi Nadia Vitaloka (Jambi): Perjalanan Cinta Bahagia Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Nadia Vitaloka (Jambi): Perjalanan Cinta
Puisi Nadia Vitaloka (Jambi): Perjalanan Cinta By: Nadia Vitaloka* Kala itu waktu senja mulai datang Tak sengaja kita berpapasan yang menimbulkan tanda tanya dan keingintahuan Siapakah gerangan? Seakan angin berbisik yang senantiasa membuat hati ini bergembira Yang membuat pipiku kian memerah Oh Tuhan Perasaan apakah ini yang seakan membelenggu dan Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Melsa Mahda Sitho (Jambi): Rinduku
Puisi Melsa Mahda Sitho (Jambi): Rinduku By : Melsa Mahda Sitho Tahukah kau kasih, aku terlalu larut dalam keheningan dalam rindu yang tak bisa kulukiskan hanya bayang mu yang ada di ingatan Di remang cahaya malam saat langkah ku sedikit terlambat ku tahu hatimu tak pernah menginginkan namun apa daya,hasrat Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi-puisi Jen Kelana : Mendaras Risau Kemarai
Puisi-puisi Jen Kelana : Mendaras Risau Kemarai Sajak-Sajak by Jen Kelana MENDARAS RISAU KEMARAU Pagi yang menggores di relung kekanak memainkan warna pelangi di ujung langit dan tersebab ricik air di selangkangan batu-batu memetakan mega di antara hijau dedahan Begitulah angin selalu menjadi penanda atas gemulai arus sungai mengeja kata Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Helen Manurung : Di Balik Harapan
Puisi Helen Manurung : Di Balik Harapan By : Helen Manurung * Sebuah harap yang belum usai Diriku, tergeletak diinjak harapan Bayang-bayang pun enggan untuk peduli Tersekap dalam lamunan Malam jadi saksi perjuanganku Teror harapan datang menghampiriku Kabar apa yang ingin kau sampaikan? Apa lagi yang harus kulakukan? Baca Juga Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Uut Andriani: Pada Senja
Puisi Uut Andriani: Pada Senja Kau tahu Pernah kali itu Hampir saja Sebuah hati jatuh Padaku Pelukan hangat Dari dia si batu dingin Sudah dekat Sangat erat Hampir terikat Lepas genggam oleh sekat Baca Juga : Puisi Finta Haliza : Epiphany Salah arah Tatapan merekah Hati berbeda Sudah pasti Main hati Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Finta Haliza : Epiphany
Puisi Finta Haliza : Epiphany Aku terperangkap dalam dusta Menyelimuti luka dengan tawa Mentari pun tak rela Melihatku terluka sembari tertawa Terlihat baik-baik saja Padahal mental baja Dewasa berkedok terpaksa Menyembunyikan luka dengan leluasa Baca Juga : Puisi Jesica Indah Fitri: “Perihal cinta” Selalu mengejar yang abu-abu Tak pernah berkaca pada Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Jesica Indah Fitri: “Perihal cinta”
Puisi Jesica Indah Fitri: “Perihal cinta” Masalah cinta Seperti semut yang tau di mana ia harus datang untuk mengisi perut Layaknya makanan Kau hanya perlu diam Lalu diperebut oleh ribuan semut yang datang Baca Juga : Puisi Finta Haliza : Epiphanya Jangan jadi si berisik Untuk mendapatkan perhatian Mahkotamu mahal Ketika Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi-puisi Muhammad Husyairi (Ari Mhs Cekgu): Bayang Terakhir
Bayang Terakhir kalau camar terbang ke laut! tanda malam memanggil kau berdiri di atas ombak, kapal terakhir menuju pantai begitupun aisyah, menggali pasir di kegelapan mencipta lorong persembunyian tak perlu takut, sebab lorong tempat bermain kanak-kanak awal berlayar ke laut lepas bermain di pantai bertemu batu hitam langkah tak boleh Selengkapnya di Jambiseru.com
Sajak-sajak Jambi dari Iriani R Tandy : Sebiduk Bersunyi
Sajak-sajak Iriani Rustana Tandy Kata Mery Kata Mery yang membenci laki-laki setinggi hak lelaki masih lebih tinggi hak sepatu perepuan Kata Iriani lelaki seperti seekor lebah, perempuan butuh madunya tetapi sengatnya berbisa Kadang memberi mawar, kadangkala beri duri Jambi 2020 Baca juga : Puisi Melsa Mahda Sitho (Jambi): Rinduku Sebiduk Selengkapnya di Jambiseru.com
Puisi Joni Rizal Laety Jambi : Pilih Tanah Berhala
Puisi Joni Rizal Laety Jambi : Pilih Tanah Berhala Pilih Tanah Berhala telah kubentang sajadah di tanah berhala maka tak sujud, tak rukuk tak tegak allahu akbar doa-doa pergi ke ruang remang, remang sekali gamang, gamang dan ngeri Baca juga : Puisi Melsa Mahda Sitho (Jambi): Rinduku ini masa meraja Selengkapnya di Jambiseru.com
Tidak Ada Pos Lagi.
Tidak ada laman yang di load.