Sudah Tiga Pekan Danau Sipin Sepi Pengunjung, Pedagang Terancam Gulung Tikar

Danau sipin tampak sepi disaat Covid-19 melanda. Foto: Cr01/Jambiseru.com
Danau sipin tampak sepi disaat Covid-19 melanda.Foto: Cr01/Jambiseru.com

Sudah Tiga Pekan Danau Sipin Sepi Pengunjung, Pedagang Terancam Gulung Tikar

Jambi – Sejak wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menyerang, objek wisata Danau Sipin, Kota Jambi langsung sepi dari pengunjung. Puncaknya dalam tiga pekan terakhir. Pengunjung yang datang bisa dihitung dengan jari.

Baca Juga : Akibat Corona Penghasilan Sopir di Jambi Anjlok

Bacaan Lainnya

Pantauan Biru (Jambiseru.com) Selasa (14/4/2020) sore, terlihat beberapa orang tengah hilir mudik di Kawasan Danau Sipin. Tapi sayangnya, mereka merupakan warga setempat. Sementara untuk pengunjung, hanya berjumlah delapan orang saja.

Akibat dari sepinya pengunjung, para pedagang makanan, pengusaha sewa perahu, dan tukang parkir mengeluh. Ini terjadi karena pendapatan mereka turun drastis.

Edi (47), penjaga parkir di Danau Sipin menuturkan, semenjak pemerintah menganjurkan di rumah saja, pendapatannya dari menjaga parkir jadi sepi. Jika biasanya, satu hari saja ia bisa mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu. Tapi semenjak Corona mewabah, tak jarang ia hanya mendapat Rp 7 ribu perhari. Padahal ia harus menyetor sebesar Rp 20 ribu per hari ke Dinas Perhubungan Kota Jambi (DISHUB).

“Pasti takut lah tertular Corona, cuma mau kek mano lagi, anak samo bini nak dikasih makan, kalau idak kerjo biso mati kelaparan,” ungkapnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Herman (50), pengusaha perahu sewa Danau Sipin. Ia mengungkapkan, sebelum diterapkannya imbauan di rumah saja, wisata perahunya selalu ramai. Namun, saat ini malah satu pengunjung saja tidak ada yang naik perahunya.

Ia juga mengungkapkan, apa yang dirisaukannya tak hanya masalah pendapatan saja. Mereka yang mengais rezeki di Kawasan Danau Sipin juga selalu di hantui rasa was-was. Mereka takut tertular Virus Corona. Tapi karena kebutuhan hidup sangat mendesak, mereka terpaksa tetap tetap bekerja seperti biasanya. Mereka berharap, akan ada bantuan dari pemerintah Kota Jambi untuk mereka.

“Kini ko sepi nian, malahan dak ado nian pengunjung yang naik perahu sayo,” tutur pria yang akrab disapa wak herman itu.

Keluhan yang sama juga diungkapkan Man(29), seorang pedagang Bakso Bakar. Dalam tiga pekan ini, pendapatannya juga anjlok. Saat ini ia hanya bisa menjual 20 tusuk Bakso Bakar per hari. Padahal sebelumnya ia bisa mencapai 100 tusuk Bakso Bakar setiap harinya.

Baca Juga : Tungkal Siaga! 32 Warga Terdata Kontak dengan Pasien 05 Corona Jambi

“Seharusnyo pemerintah Kota Jambi samo pemerintah provinsi, berkolaborasi untuk menekan penyebaran Virus Corona, jangan berkompetisi trus, pikirkan nasib kami yang berusah di pinggir danau ni,” ujar si Penjual Bakso dengan lantangnya. (Cr01)

Pos terkait