Dongeng Cerita Rakyat Jambi : Hantu Mangun oleh Monas Junior

Ilustrasi Dongeng cerita rakyat jambi Hantu Mangun.
Ilustrasi Dongeng cerita rakyat jambi Hantu Mangun.

Hantu itu mencengkeram tangan Zaki, lalu dengan cepat dia terbang sambil membawa zaki di tangan sebelahnya.

Tengah malam buta itu Zaki melihat dari atas betapa luas kebun sawit di kampungnya itu. Di bawah sinar bulan, ia bisa melihat beberapa pondok dalam kebun sawit itu, masih dihuni orang karena terlihat api unggun yang masih menyala.

Mereka terus terbang hingga berhenti di satu atap rumah warga. Hantu Mangun pelan-pelan menurunkan Zaki. Setelah mendarat di tanah, hantu itu menunjuk pintu.

Bacaan Lainnya

“Gedor!”

Zaki ketakutan.

“Gedor pintu itu!” teriak Hantu Mangun.

Zaki akhirnya menurut. Digedornya pintu rumah berdinding batu bata belum berplaster itu hingga 3 kali. Begitu mendengar suara sahutan orang dari dalam rumah, Hantu Mangun kembali mencekam tangan Zaki, lalu kembali dibawa terbang.

Dari atas ia bisa melihat betapa kebingungannya sang pemilik rumah, yang tak lain Pak Udin itu. Pelongok pelongok tetapi tak menemukan siapa yang mengetuk pintu di larut malam begini.

Esoknya, dapat kabar bahwa Rianto, ponakan Pak Udin, meninggal setelah kecelakaan tunggal di jalan lintas.

Zaki menangis. Wandi menatapnya prihatin di ruang yang sama itu.

“Sudahlah… Ini sudah nasib kita.”

Kata Wandi, menutup hari itu dengan jerit tangis ke 6 anak malang itu.(***)

* Monas Junior ialah nama pena dari Alpadli Monas. Seorang jurnalis tinggal di Provinsi Jambi. Monas Junior menerbitkan buku cerpen Aum (2001), Harimau Sumatera (2002), Apa yang Kau Lihat (2012) dan Novel Pemburu Emas : Legenda Bermula (2013).

Source: iNewsJambi.id

Pos terkait