JAMBISERU.COM, Tebo – Tidak masuknya Fraksi Golkar dan PDIP kedalam struktur Alat Kelengkapan Dewan (AKD) diakui oleh Ketua DPRD Tebo, Mazlan, dikarenakan pecahnya koalisi yang dibangun oleh partai pemenang dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) tersebut saat pleno pembentukan AKD.
BACA JUGA: Kasus Video Porno, Gisel Diperiksa Polisi
“Pecahnya koalisi yang dibangun oleh Golkar dan PDIP di detik terakhir yang menyebabkan kalah dalam voting pembentukan AKD DPRD Tebo kemarin,” terang Mazlan kepada wartawan.
Dikatakannya, bahwa sebelumnya Golkar dan PDIP berkoalisi dengan Gerindra dan Nasdem.
“Namun di ujung perjalanan, keduanya meninggalkan Golkar dan PDIP, sehingga akhirnya membuat kalah dalam setiap voting pembentukan AKD DPRD Tebo,” terangnya lagi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, susunan AKD DPRD Tebo antaralin: Komisi I, II dan III kemudian Banperda dan Badan Kehormatan Dewan (BK) DPR.
“Adapun susunan komposisinya untuk Komisi I Diketuai oleh Karno dari partai Gerindra, Wakil Ketua Husni Fahri dari Partai Nasdem dan Sekretaris Hj Sumiyati dari Partai Demokrat, sedangkan Ketua Komisi II oleh Sahendra dari PKB, Wakil ketua H Syamsuri, AL dari PAN dan Sekretaris Fahruddin Alroji dari Demokrat,” terangnya.
Ketua Komisi III oleh Fahlepi dari Demokrat, Wakil ketua Yuzep Herman dari PKB dan Sekretaris Darul Kutni dari PKB. Sedangkan ketua BK DPR oleh Imam Syafii dan ketua Banperda Mursalin dari Nasdem.
BACA JUGA: Ini Daftar Iuran Baru BPJS Kesehatan, Berlaku 1 Januari 2020
“Dengan sudah terbentuknya AKD ini, mereka sudah resmi bekerja sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) nya sebagai wakil rakyat Tebo,” pungkas Mazlan. (yan)