JAMBISERU.COM, Sengeti – Seorang pria bernama Sunardi, pada Kamis (22/8/2019) pagi, mengamuk karena tidak terima di lingkungan SD Negeri 128 Talang Duku, Kecamatan Taman Rajo, terpasang plang nama.
Informasinya, dampak dari mengamuknya pria itu, proses belajar mengajar di SD tersebut terganggung. Sunardi mengamuk karena mengklaim sebagai pemilik tanah tempat bangunan SDN 128 tersebut.
Sunardi pun menyatakan keberatan terhadap plang nama tersebut. Ia menuding pemerintah telah semena-mena menguasai haknya. Padahal, status tanah itu hanya dipinjam pakai pada 1998 yang silam.
Mantan Kepala Desa Talang Duku, Muslim ketika dikonfirmasi membenarkan kisruh yang terjadi di SDN 128 itu. Namun, Muslim membantah kalau aksi Sunardi telah mengganggu proses belajar mengajar.
“Memang ada, tapi tidak sampai menggangu proses belajar mengajar. Ia (Sunardi, red) hanya protes, tidak ada aksi penyegelan,” kata Muslim, Kamis (22/8/2019).
Muslim menyampaikan bahwa, permasalahan yang terjadi itu telah diselesaikan pemerintah desa, pihak sekolah dan Sunardi melalui perundingan. Muslim sendiri hadir dalam pertemuan tersebut.
“Sudah selesai, saya hadir di situ. Cuman, tidak sampai ke ujung. Kebetulan saya ada urusan ke kecamatan,” sebutnya.
Muslim mengarahkan agar menanyakan poin kesimpulan perundingan kepada Sekdes Talang Duku. Sekdes disebut paham betul isi poin kesimpulan karena beliau mengikuti perundingan sampai selesai.
“Kalau mau hasil lengkapnya, ke Sekdes saja. Tapi, info yang saya dapat sudah selesai. Sunardi mempersilahkan tanahnya dipakai pemerintah,” ujar Muslim.
Terpisah, Kabid Pendidikan Dasar Dinas P&K Muaro Jambi, Sanusi saat dikonfirmasi malah tidak mengetahui adanya kejadian ribut-ribut di SDN 128 Talang Duku itu.
“Saya tidak tahu, belum dapat laporannya. Kebetulan saya memang lagi cuti,” kata Sanusi.
Sanusi sendiri tidak tahu menahu soal status tanah SDN 128 yang diklaim hanya dipinjam pakai. Sanusi mengarahkan agar mempertanyakannya kepada Bagian Aset Setda Muaro Jambi.
“Kalau soal status tanah, saya tidak tahu juga. Lebih tepat ditanyakan ke Bagian Aset,” tandasnya. (uda)
