Kendato demikian, Hengki tak merinci ritual yang dimaksudkan tersebut, termasuk apa kaitannya dengan kematian korban.
“Dari TKP terakhir, kami temukan ada namanya buli-buli ataupun klentingan. Ini salah satu dugaan kita dari tim psikologi forensik, (itu diduga) merupakan salah satu yang dianggap benda-benda yang digunakan untuk ritual,” ujarnya.
Baca Juga :
Hati-Hati! Dalam RKUHP Ayam Kita Masuk Pekarangan Tetangga Bisa Didenda Rp10 Juta
Menurut Hengki, pihaknya akan fokus apakah dalam kasus tersebut ada tindak pidana atau tidak.
Oleh karena jika tidak ditemukan tindak pidana, maka kasus tersebut akan ditutup.
“Yang jelas, kita kalau emang enggak ditemukan unsur pidana, ya kita hentikan, kan gitu,” katanya.(tra)












