Jambi Seru – Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) kembali diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari kepada Kementrian Pertanian RI tahun 2022 dengan luasan lahan sebesar 2,7 ribu hektar.
Baca Juga :
BBM di Kuala Tungkal Tanjabbar Langka
Pengusulan program PSR tersebut berdasarkan pemintaan dari Koperasi Unit Desa (KUD) dan gabungan kelompok tani di 4 kecamatan yang berada di wilayah Bumi Serentak Bak Regam.
“Empat kecamatan tersebut terdiri dari, Kecamatan Mersam, Maro Sebo Ilir, Batin XXIV dan Muara Tembesi. Semntara target koran yang diberikan oleh Dirjen Perkebunan seluas 1.000 hektar,” ungkap Pejabat Fungsional Pengendali Organisme Penganggu Tanaman Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari, Muhayat, Rabu (31/08/2022).
Dikatakan Muhayat, meski hanya diberi target seribu hektare untuk pengajuannya tak masalah jika melebihi apa yang ditargetkan. Sejauh ini, tercatat 15 lembaga yang sudah diusulkan ke Kementrian Pertanian untuk program PSR diantaranya di Kecamatan Maro Sebo Ilir seluas 1.383,84 hektare dengan jumlah pekebun 522 dengan pola mandiri dan kemitraan.
“Kecamatan Mersam seluas 457.3798 dengan jumlah pekebun 175 orang dengan pola mandiri. Kecamatan Batin XXIV seluas 810.5357 hektare dengan jumlah pekebun 317 orang dengan pola mandiri,” ujarnya.
Dilanjutkan Muhayat, dan Kecamatan Muara Tembesi seluas 40 hektare dengan pola mandiri dari Desa Pematang Lima Suku.
“Yang sudah masuk usulan ke kami ada 15 lembaga diantaranya kelompok tani ada 6, KUD ada 4 dan koperasi ada 5 sehingga total 2.713 hektare. Sudah diusulkan melalui aplikasi,” jelasnya.
Saat ditanyai kapan program PSR ini bisa terealisasi dalam tahun ini, Muhayat tak bisa memastikan sebab keputusan ada di Kementrian Pertanian.
“Masih sebatas pengumpulan berkas, kita masih menunggu rekomendasi dari pusat ke daerah,” tutupnya.(riz)
