Film diakhiri dengan Steele naik lift lalu mengucapkan perpisahan dengan menyebut nama Grey begitu juga Grey dengan menyebut nama Steele. Udah begitu saja dan the end. Ga enak banget. Tipikal film barat yang selalu menyajikan ending yang tidak jelas. Mengajak penonton untuk berfantasi-ria, mereka-reka sendiri jalannya cerita.
Dari aspek moral, nah ini yang menarik. Banyak orang mengkritik dari aktivitas “kampanye kekerasan wikwikual”-nya, padahal sesungguhnya bukan itu. Film ini sesungguhnya sedang mengkampanyekan relativisme moral dengan sangat menarik. Masalah diterima atau tidaknya itu diserahkan pada para penonton.
Film ini bermain di area moral hedonisme ala relativisme. Bahwa moral adalah tergantung dari persepsi masing-masing orang dan kesepakatan antara dua orang atau lebih. Tidak ada standar moral yang baku. Moral bisa dinegosiasikan. Sebatas kedua orang sepakat untuk melakukan hal-hal yang di luar norma masyarakat kenapa tidak. Bagi saya, film ini menarik dari aspek ini.