Prabowo, Jokowi dan Megawati Kumpul, Gerindra: Ada yang Kebakaran Brewok

prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turut menghadiri pembukaan Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Beach, Bali, Kamis (8/8). [Facebook/Diaz Hendropriyono]

JAMBISERU.COM – Partai Gerindra menilai ada pihak yang tak menyukai keintiman yang belakangan ditunjukkan oleh ketua umumnya Prabowo Subianto, Presiden terpilih Jokowi, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andre Rosiade mengatakan, pihaknya merasakan respons positif dari masyarakat terhadap pertemuan yang dilakukan oleh Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA: Rampok Uang Rp 140 Juta di Riau, Polisi Bekuk Tiga Pelaku…

Bacaan Lainnya

“Kami merasakan masyarakat mendukung pertemuan ini, masyarakat merespons baik bagi bangsa dan negara, karena kompetisi yang keras sudah selesai,” kata Andre di Jakarta, Sabtu (10/8/2019).

Hal itu diungkapkannya saat diskusi Perspektif Indonesia bertema “Membaca Arah Tusukan Pidato Mega” yang diselenggarakan Populi Center dan Smart FM Network.

Menurut dia, Prabowo, Jokowi, dan Megawati sebagai tokoh bangsa mencontohkan tradisi yang baik dengan bertemu, usai berkompetisi yang sempat meningkatkan ekskalasi politik.

Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra itu mengatakan, bahwa lima tahun lagi bangsa Indonesia akan kembali menghadapi kompetisi serupa sehingga perlu belajar dari konstelasi Pilpres 2019.

“Kalau kita tidak belajar, tidak bersatu lagi, para tokoh tidak mencontohkan, ini akan berbahaya bagi (pesta demokrasi) 2024. Karena itu, para tokoh sudah memberikan contoh baik,” katanya dilansir Suara.com–media partner Jambiseru.com.

Karena itu, Andre mengaku aneh jika pertemuan tokoh bangsa yang seharusnya diapresiasi, ternyata ada segelintir pihak yang justru merasa kebakaran jenggot.

“Seharusnya publik menyambut baik pertemuan ini. Ada keteladanan, contoh baik bagi bangsa. Di saat pertemuan tokoh yang baik, bagus, dapat respons baik dari rakyat, ternyata ada yang kebakaran brewok,” ujarnya.

Ia menambahkan, selama ini Prabowo dan Mega punya modal kedekatan secara personal dan kekeluargaan, dan mereka berdua juga tidak punya masalah apapun meski berbeda pilihan politik.

“Pak Prabowo kembali ke Indonesia dibantu Bu Mega dan almarhum Pak Taufik Kiemas. Tidak bisa Pak Prabowo melupakan sejarah itu. Lalu, beliau berdua pernah maju sebagai kandidat presiden dan wakil presiden, Mega-Pro,” katanya.

Jangan kemudia kehangatan hubungan itu disalahartikan bahwa Gerindra sudah pasti masuk ke dalam kabinet atau pemerintahan, katanya.

BACA JUGA: Ini Susunan Kepengurusan DPP PDIP Periode 2019-2024

Seusai Pilpres 2019, Prabowo mengawali pertemuannya dengan Jokowi di MRT, Sabtu (13/7), kemudian Prabowo juga bertemu dengan Megawati, Rabu (24/7), di kediaman putri Bung Karno itu.

Setelah itu, Prabowo kembali memenuhi undangan Megawati untuk menghadiri pembukaan Kongres V PDIP di Bali. (put)

Pos terkait