Beda Pendapat: PKB Ingin Pilpres 2024 Ada 3 Paslon dan PDIP 2 Paslon

Cak Imin di Gerindra
Cak Imin di Gerindra. (Ist)

Jambi Seru – Menghadapi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, masing-masing partai memiliki pandangan berbeda terkait jumlah pasangan calon (paslon). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ingin Pilpres 2024 ada 3 paslon dan PDIP inginkan hanya 2 paslon.

Dikatakan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dirinya tidak mempersoalkan pernyataan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang menginginkan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 hanya diikuti dua pasangan calon saja.

Cak Imin menyatakan bahwa di dalam demokrasi merupakan hal yang wajar menyampaikan aspirasi dan berbeda pendapat. Karena sejatinya demokrasi adalah kebebasan berpendapat.

Bacaan Lainnya

“Ya masing-masing punya aspirasi. Biasa demokrasi, perbedaan pendapat,” tutur Cak Imin di Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (28/8/2022).

Lanjut Cak Imin, Jika PDI Perjuangan menginginkan dua paslon capres dan cawapres di Pilpres, dirinya ingin agar minimal ada tiga paslon yang bersaing di Pilpres 2024.

“Kalau saya minimal tiga (Paslon),” tuturnya.

Lantas, ketika ditanya apakah ada pembahasan di koalisi partai pemerintah perihal aspirasi dua pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024, Muhaimin menjawab hal tersebut belum pernah dibahas.

“Belum pernah dibahas. Masih berkembang diskusi,” katanya.

Membaca Sikap Politik Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto.

Sebagaimana pemberitaan yang lalu, PDI Perjuangan menyatakan siap menghadapi pemilihan presiden atau Pilpres 2024 dengan kemungkinan mengajukan dua atau tiga calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Ini dikatakan oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Hasto menjelaskan bahawa PDIP tidak akan mempermasalahkan jumlah pasangan calon yang akan maju di Pilpres 2024 karena telah siap. Walau begitu, jumlah paslon yang bakal diusung nantinya tetap akan melihat konteks.

“Kalau tentang Pilpres, mau beberapa calon, PDIP ngalir saja,” kata Hasto setelah jadi pembicara Diskusi Menyongsong Pemilu 2024: Kesiapan, Antisipasi dan Proyeksi yang digelar oleh Kedeputian Bidang Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

“Dua calon tiga calon kita siap. Hanya kan politik ini kita harus melihat konteksnya,” sambungnya.

Hasto membahas situasi Indonesia saat ini yang sedang berada di masa pemulihan ekonomi dan ketidakpastian global, kata Hasto. Situasi itu, lanjutnya, membuat Indonesia butuh pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat dan kredibel.

Salah satunya dengan memastikan Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran. Hal ini, kata Hasto, hanya bisa terwujud jika dilakukan langkah konsolidasi dan mendorong kerja sama parpol di depan, sehingga mengarah pada dua pasangan calon atau paslon.

Pos terkait