Saat Prabowo Jenguk Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Tangannya Digenggam Erat

Prabowo jenguk
Prabowo saat menjenguk Wakil Presiden RI ke-6, Try Sutrisno di rumah sakit. (Instagram)

Jambi Seru – Wakil Presiden RI ke6, Try Sutrisno sakit. Ia tengah menjalni perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pun datang menjenguknya. Saat Prabowo jenguk Try Sutrisno, tangannya sempat digenggam erat.

Prabowo Subianto jenguk Try Sutrisno pada Rabu (21/12/2022) siang. Kedatanganya disambut hangat pihak keluarga.

Momen tersebut terlihat dari foto yang diunggah oleh Prabowo di akun Instagram miliknya. Terlihat Try Sutrisno, yang terbaring lemah di tempat tidur namun tangahnya menggenggam erat tangan Prabowo Subianto.

Bacaan Lainnya

“Menjenguk Wakil Presiden RI ke 6 Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno di RSPAD,” kata Prabowo, seperti dikutip dari laman pikiran-rakyat.com (jaringan media indonesiadaily.co.id, partner jambiseru.com) dari artikel yang berjudul Jenguk Wakil Presiden RI ke-6, Prabowo Subianto Genggam Erat Tangan Try Sutrisno.

Kabar sakitnya Try Sutrisno telah tersiar sejak Minggu 18 Desember 2022. Sejumlah tokoh juga sudah banyak yang datang menjenguknya.

Try Sutrisno lahir di Surabaya, 15 November 1935. Ia merupakan Wakil Presiden Indonesia ke-6 yang berasa dari golongan militer.

Ia mendampingi Presiden Suharto dari 1993-1998.

Wakil Presiden ke-6 ini dikenal sebagai seorang negarawan yang jujur, bersahaja, loyal, berdedikasi tinggi dan berpendirian teguh.

Setelah masa jabatannya sebagai Wapres berakhir, Try Sutrisno digantikan oleh BJ. Habibie pada Sidang Umum MPR 1998.

Sebelum menjabat sebagai Wapres, ia merupakan ajudan Presiden Suharto pada 1974.

Pada tahun 1978, Try diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana. Setahun kemudian, ia akan menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya. Dan empat tahun kemudian, ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V / Jaya dan ditempatkan di Jakarta.

Pada Agustus 1985, ia naik pangkat menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat menjadi Wakasad, mendampingi Kasad Jenderal TNI Rudhini.

Kemudian pada 1988, ia memimpin ABSI (TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Polri).

Banyak peristiwa penting yang terjadi saat ia memimpin ABRI, seperti meletusnya kembali pemberontakan GPK (Gerakan Pengacau Keamanan) di Aceh pada pertengahan tahun 1989, menyusul dibubarkannya Kodam I/Iskandarmuda. GPK separatis Aceh tersebut merupakan kelanjutan (kambuhan) dari GPLHT (Gerakan Pengacau Liar Hasan Tiro) yang lahir pada tahun 1976 dan yang telah berhasil ditumpas pada tahun 1982. selam dia memimpin, banyak peristiwa separatis yang terjadi. diantaranya peristiwa Santa qruz, GPK di Aceh dan juga peristiwa Tanjung Priok. (tra)

Pos terkait