Donald Trump Ketakutan, 10.000 Tentara Diminta Amankan Gedung Putih, Tapi Ditolak Pejabatnya
JAMBISERU.COM – Aksi protes pembunuhan George Floyd terus meluas. Para pendemo mulai mengincar gedung putih. Presiden Amerika, Donald Trump pun ketakutan. Trump sempat memerintahkan 10 ribu tentara untuk mengamankan Gedung Putih, tapi sayangnya perintah tersebut langsung ditolak para pejabatnya.
Baca Juga : Saat New Normal Zona Hijau Sekolah Buka, Zona Merah dan Kuning Tetap di Rumah
Hal ini disampaikan oleh media AS CBS News yang mengutip sumber dalam Gedung Putih, Sabtu (6/6/2020). Sumber mengatakan, permintaan Trump itu disampaikan di Oval Office pada Senin lalu ketika aksi protes kematian George Floyd memanas di AS.
Namun permintan itu ditolak oleh Jaksa Agung William Barr, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper, dan Kepala Staf Gabungan Mark Milley. Tapi demi memuaskan Trump, Esper dan Milley menelepon para gubernur untuk memerintahkan pengerahan Garda Nasional, jika tidak mereka mengancam mengerahkan tentara ke seluruh kota.
Pasukan militer berjaga di Gedung Putih, Amerika Serikat, Sabtu (6/6). Foto: EUTERS / Lucas JacksonDi hari yang sama, Pentagon memindahkan 1.600 tentara aktif ke pangkalan dekat Washington DC untuk bersiap. Pada Rabu, Esper memerintahkan 700 tentara di Washington DC kembali ke pangkalan mereka di Fort Bragg.
Baca Juga : US Election Result, Joe Biden atau Donald Trump?
Tindakan Esper ini memicu kemarahan Trump. Sumber CBS mengatakan, Esper kemudian membatalkan pemulangan para tentara, bukan karena kemarahan Trump tapi lantaran adanya isu aksi 1 juta orang di depan Gedung Putih pada Sabtu.
Setelah beberapa malam aksi protes tak berujung kekerasan, akhirnya Esper percaya diri untuk memulangkan 700 tentara ke barak pada Jumat lalu. Saat ini, di Gedung Putih berjaga hanya 350 tentara.
Kematian George Floyd, warga kulit hitam oleh polisi, masih terus memicu kemarahan di AS. Sebelumnya aksi protes ini sempat berujung kerusuhan dan penjarahan.
Presiden Trump sempat dilarikan ke bunker Gedung Putih saat aksi berlangsung ricuh.
Baca Juga : Update Corona Hari Ini, Pasien Terkonfirmasi di Jambi 103 Orang
Di Washington DC, aksi protes terbaru diwarnai aksi lukis mural di jalanan menuju Gedung Putih. Tepatnya di 16th Street, para seniman menulis di jalanan dengan huruf besar sejauh dua blok “Black Lives Matter”. (tra)
Sumber: Kumparan.com













