Kades dan Sekdes Penyengat Olak-Muaro Jambi Diperiksa Kejari Selama 4 Jam 

Kades penyengat olak keluar dari ruang kejari usai diperiksa. Foto: Uda/Jambiseru.com
Kades penyengat olak keluar dari ruang kejari usai diperiksa.Foto: Uda/Jambiseru.com

Kades dan Sekdes Penyengat Olak-Muaro Jambi Diperiksa Kejari Selama 4 Jam

JAMBISERU.COM – Kepala dan Sekretaris Desa Penyengat Olak Kecamatan Jaluko Muaro Jambi dilaporkan masyarakat ke Kejaksaan Negeri Muaro Jambi. Kades bernama Rutomi dan Sekdesnya A Rozi dilaporkan atas dugaan penyalahgunaan dana desa dan alokasi dana desa setempat.

Baca Juga : Peta Sebaran Corona Jambi 25/6/2020 : Menunggu 23 Uji Swab

Bacaan Lainnya

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Muaro Jambi, Anggi Anggala T melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan ke Kejari Muaro Jambi hari ini, Kamis (25/6/2020).

“Iya dilaporkan oleh masyarakat dugaan proyek fiktif dari dana desa di desa Penyengat Olak. Untuk itu mereka kita panggil hari ini,” kata Kasi Intel Kejari Anggi Anggala.

Angga menjelaskan, pemanggilan tersebut untuk klarifikasi. Mereka ditanya seputaran dugaan proyek fiktif tersebut seperti yang dilaporkan masyarakat.

“Full baket. Ditanya seputar dugaan fiktif seperti yang dilaporkan. Tentunya Kita klarifikasi dulu seputar laporan itu,” sebutnya.

Dalam meminta klarifikasi tersebut, pihak kejaksaan tetap mengedepankan azas praduga tidak bersalah. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa pihaknya akan menurunkan tim ke lapangan untuk menyelidiki dugaan tersebut.

“Tentu ada rencana kita untuk mengecek ke bawah bersama tim teknis. Namun tentunya kita tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah,” ujar Angga.

Angga menyebut, mereka diklarifikasi di ruangan intel selam lebih kurang 4 jam. Sejak pukul 11.00 hingga pukul 15.00 WIB.

Pantauan Biru (Jambiseru.com) dilokasi, terlihat Kades dan Sekdes mendatangi ruangan Intelijen Kejari Muaro Jambi. Mereka datang sekitar pukul 11.00 dan keluar dari ruangan intel empat jam kemudian.

Baca Juga : Wabup Merangin Apresiasi Pemusnahan BB Narkotika

Kades terlihat menggunakan batik warna hitam bermotif coklat, berpeci putih dan memakai masker. Sementara, Sekdes memakai baju batik hitam bercorak hijau. Sayangnya, wartawan tidak sempat mewawancarai mereka karena mereka keluar dengan tergesa-gesa. (uda)

Pos terkait