Tari Kreasi Tradisional Muaro Jambi “Bedentum” Dipentaskan

tari kreasi
Pementasan tari kreasi "Bedentum" tari tradisional Muaro Jambi.Foto: Uda/Jambiseru.com

Jambiseru.com – Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Muaro Jambi melaksanakan pementasan tari kreasi karya seniman itu sendiri. Salah satunya, tarian berjudul “Bedentum” dipentaskan.

Pementasan tarian ini digelar di aula kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (3/12/2020) pagi.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Polres Merangin Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada 2020

Syinta Purnama sari, pencipta Tari Bedentum ini mengatakan bahwa, Tari Bedentum adalah tari kreasi baru yang berangkat dari sebuah permainan anak-anak di Muaro Jambi.

“Tarian ini saya angkat dari kebiasaan masyarakat setempat,” kata Syinta yang merupakan warga Desa Kedemangan, Kecamatan Jaluko, Muaro Jambi itu.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : 10 Orang Penyelenggara Pilkada di Batanghari Positif Korona

Syinta menyampaikan, adanya sebutan Bedentum ini berawal dari permainan Bedil Bolo tradisi masyarakat Muaro Jambi. Kata dia, nama Bedentum diambil dari bahasa masyarakat setempat.

“Permainan bedil bolo ini permainan yang mengeluarkan suara. Suara itulah yang disebut Bedentum,” sebutnya.

Dikatakan Syinta, permainan bedil bolo itu kerap dimainkan pada malam hari saat bulan Suci Ramadhan.

tari kreasi
Pementasan tari kreasi “Bedentum” tari tradisional Muaro Jambi.
Foto: Uda/Jambiseru.com

“Permainan Bedil Bolo ini terbuat dari bambu, dimana bambu itu berisikan minyak tanah dan di percikan api. Setelah itu barulah keluar suara seperti letusan dari bambu tersebut,” ujarnya.

Tak sampai disitu, Syinta menyebutkan bahwa, tarian Bedentum ini juga menceritakan tentang keceriaan, gotong royong dan suka cita anak-anak dalam memainkan Bedil Bolo ini.

“Di dalam tarian itu kita juga menampilkan tentang keceriaan hingga suka cita anak-anak saat bermain Bedil Bolo ini,” tuturnya.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Opini Musri Nauli : Perjalanan Betuah (51)

Tarian Bedentum karya Syinta Purnama Sari ini ditampilkan oleh siswa SDN 45 di Desa Senaung, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi.

Selain tarian Bedentum, ada banyak lagi tarian lainnya yang diangkat dari keseharian masyarakat Kabupaten Muaro Jambi dan juga ditampilkan oleh siswa SD dan SMP.

tari kreasi (2)
Pementasan tari kreasi “Bedentum” tari tradisional Muaro Jambi.
Foto: Uda/Jambiseru.com

Seperti tarian ini :

Tarian Tekurung : Tarian ini bercerita tentang situasi saat ini yang mana anak-anak tidak dapat beraktivitas seperti biasanya dan tidak dapat bermain keluar bersama teman-teman. Lalu menggunakan properti kurungan ayam dan sarung yang terinspirasi dari permainan tradisional ayam biring. Penata menginterpretasikan kurungan ayam sebagai rumah yang pada situasi pandemi saat ini meraka hanya dianjurkan di rumah saja, namun mereka sangat ingin keluar dan berharap keadaan kembali seperti semula.

Berita Jambiseru[dot]com Lainnya : Komisi III DPR RI Cek Kesiapan Satgas Karhutla di Mapolda Jambi

Ngidang : Tarian ini menceritakan tentang aktivitas masyarakat di Desa Jambi Tulo yang mana pada saat resepsi pernikahan mereka bergotong royong menghidangkan makanan di mulai dari menyiapkan makanan, mengantarkan makanan, dan makan bersama di tempat yang telah disediakan. Sehingga aktivitas ini membuat masyarakat Jambi Tulo sangat menjalin silahturahmi atar sesama dengan baik.

Negak Bale : Tarian ini menceritakan tentang kebiasaan masyarakat Desa Tanjung Katung.

Sesamo : Tarian ini menceritakan tentang Nodos Sawit atau cara mengambil sawit.

Selain dari tarian itu juga, berbagai kesenian musik alat musik tradisi Muaro Jambi juga ditampilkan. Contohnya alat musik Gambang.

Untuk diketahui, siswa yang menampilkan tarian dan musik ini tidak seluruh sekolah di Kabupaten Muaro Jambi. Melainkan hanya ada beberapa sekolah dan sekolah itulah yang di masuki oleh Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS). (uda)

Pos terkait