JAMBI, JambiSeru.com – HP Nokia adalah perusahaan terkemuka dalam industri telekomunikasi seluler yang berbasis di Finlandia. Perusahaan besar yang akhirnya runtuh. Berikut sejarahnya.
Perusahaan ini dikenal dengan kualitas produknya yang sempurna, dikenal dengan ponsel “Nokia” yang sudah merajai pasar pada awal 2000-an. Namun, pada tahun 2010-an, perusahaan mengalami penurunan yang signifikan di pasaran. Berikut adalah sejarah runtuhnya perusahaan HP Nokia:
1. Keputusan untuk menggunakan sistem operasi Windows Phone
Pada tahun 2011, Nokia memutuskan untuk menghentikan penggunaan Sistem Operasi Symbian yang sudah lumayan sukses, dan beralih ke Windows Phone sebagai sistem operasi utama pada perangkat selulernya.
Keputusan ini dianggap sebagai kesalahan besar oleh sebagian besar kritikus teknologi dan pasar, karena Android dan iOS dipandang sebagai sistem operasi yang lebih populer dan telah mapan di pasar.
2. Tidak mampu mengikuti tren pasar
Pada 2010-an, tren pasar bergeser ke ponsel cerdas dengan layar sentuh yang lebih besar dan kemampuan internet cepat.
Namun, Nokia tidak mampu mengikuti tren ini dan terus menghasilkan ponsel dengan sistem operasi yang kurang populer dan fitur yang kurang canggih.
3. Persaingan yang sengit
Persaingan di pasar telekomunikasi seluler semakin ketat pada 2010-an dengan munculnya merek baru seperti Apple, Samsung, dan Xiaomi.
Kualitas produk-produk tersebut menjadi lebih baik dan mampu menawarkan fitur yang lebih banyak. Kriteria tersebut tidak dipenuhi oleh Nokia, sehingga konsumen memutuskan untuk beralih ke produk-produk yang lebih baik.
4. Masalah keuangan yang membengkak













