Sekolah Ludes Terbakar, Murid SD 153 Raden Anom Belajar di Madrasah

helmi
Kadis Dikbud, Helmi saat dilokasi kebakaran. Foto: Penajambi.com

JAMBISERU.COM, Sarolangun – Pasca musibah kebakaran yang menimpa gedung SD Negeri 153 Desa Raden Anom, Kecamatan Batang Asai, Rabu (24/07/2019) lalu. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun langsung mengambil langkah, agar siswa tetap belajar yakni dengan memanfaatkan gedung madrasah.

BACA JUGA: KPU Sarolangun Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Alasannya

Kadis Disdikbud Sarolangun, Helmi, mengatakan beberapa jam setelah kejadian kebakaran itu, pihaknya langsung turun ke lapangan meninjau lokasi kebakaran SD negeri tersebut.

Bacaan Lainnya

“Setelah kejadian Rabu kemarin, sekitar pukul 12.30 Wib, kita langsung turun dua jam setelah kejadian. Meninjau kondisi gedung sekolah serta melakukan musyawarah bersama pemerintah kecamatan, kades, pihak sekolah dan dinas pemadam kebakaran,” katanya, dilansir Penajambi.com–media partner Jambiseru.com, Kamis (25/07/2019).

Katanya, SD Negeri 153 ini berada diatas bukit dengan jarak sekitar 180 meter dari jalan bawah di desa tersebut, menuju sekolah inipun para siswa melintasi jalan setapak yang dibangun oleh pemerintah desa. Siswanya lebih kurang sebanyak 45 orang dari kelas 1 sampai kelas 6, dengan kondisi sekolah semi permanen (dinding beton dan papan).

“Musibah, datangnya dari yang maha kuasa, artinya kita harus sabar menghadapi ini. Untuk masyarakat, orang tua dan murid untuk tetap semangat melaksanakan pembelajaran walaupun dipindahkan ke tempat yang lain,” katanya.

Pihaknya akan berupaya untuk mencari celah bagaimana gedung SD N 153 ini bisa dibangun kembali. Sebab, dikarenakan sistim anggaran sudah melalui e-planing, untuk penganggaran tahun 2020 sudah diinput, maka untuk pembangunan tidak memungkinkan menggunakan APBD tahun 2020 mendatang.

“Kita akan mempelajari ini, bagaimana kedepan mencari celah seandainya bisa segera dibangun. Kita akan lapor dengan pimpinan, dan tim TPAD Sarolangun dengan DPRD Sarolangun, semoga ada celah dan bisa dilaksanakan pembangunan,” katanya.

Selain itu, ia juga meminta kepada pihak sekolah, para orang tua murid dan masyarakat setempat untuk mengambil hikmah dibalik kejadian ini. Kedepan diharapkan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang memicu terjadinya kebakaran.

Termasuk kepada sekolah-sekolah yang di Kecamatan Batang Asai, yang kondisi bangunan sekolahnya sama dengan SD N 153 Desa Raden Anom. Agar senantiasa para kepala sekolah, guru, dan siswa untuk tidak sembarangan menggunakan api, apalagi pada saat musim kemarau.

Begitu juga dengan arus listrik, agar dilihat secara benar apakah sudah sesuai dengan tata cara pemakaian listrik yang baik, sehingga bisa terhindar dari kebakaran.

BACA JUGA: Gadis Cantik di Bungo Dirudapaksa dan Dibunuh Tetangganya Sendiri

“Untuk sekolah yang mempunyai lokasi SD seperti itu, kita harus menjaga situasi dan kondisi. Karena musim kemarau, saya himbau kepada kepala sekolah, guru dan murid jangan sembarangan menggunakan api, sekolah itu harus dijaga bersama, dibuat daftar piket untuk masalah keamanan,” kata dia menambahkan. (put)

Pos terkait