Kebangkrutan BlackBerry: Sebuah Perjalanan Turun dari Puncak

blackberry, merek smartphone yang pernah sangat populer di awal 2000 an, mengalami penurunan drastis dan nyaris bangkrut.
BlackBerry, merek smartphone yang pernah sangat populer di awal 2000-an, mengalami penurunan drastis dan nyaris bangkrut.Foto: Antaranews

Jambiseru.com – BlackBerry, merek smartphone yang pernah sangat populer di awal 2000-an, mengalami penurunan drastis dan nyaris bangkrut. Perusahaan ini pernah menjadi raja smartphone dengan fitur-fitur inovatif dan keamanan yang canggih.

Penyebab Kebangkrutan

1. Keterlambatan dalam mengadaptasi teknologi layar sentuh: BlackBerry terlambat merespons tren layar sentuh yang dipopulerkan oleh iPhone.
2. Keterbatasan aplikasi: BlackBerry tidak dapat menyaingi jumlah aplikasi yang tersedia di iOS dan Android.
3. Persaingan ketat: Munculnya merek-merek smartphone lain seperti Samsung, Huawei, dan Google membuat BlackBerry kesulitan bersaing.
4. Perubahan perilaku konsumen: Konsumen beralih ke smartphone dengan fitur-fitur yang lebih canggih dan harga yang lebih terjangkau.

Tanda-Tanda Kebangkrutan

1. Penurunan penjualan: Penjualan BlackBerry menurun drastis dari 52,3 juta unit pada 2011 menjadi 1,6 juta unit pada 2016.
2. Pengurangan karyawan: BlackBerry mengurangi jumlah karyawan dari 17.578 pada 2011 menjadi 4.044 pada 2016.
3. Kerugian finansial: BlackBerry mengalami kerugian sebesar $5,9 miliar pada 2013.
4. Penghentian produksi: BlackBerry menghentikan produksi smartphone pada 2016.

Upaya Pemulihan

1. Kolaborasi dengan perusahaan lain: BlackBerry berkolaborasi dengan perusahaan seperti Samsung dan IBM untuk mengembangkan perangkat lunak keamanan.
2. Pengembangan perangkat lunak: BlackBerry fokus pada pengembangan perangkat lunak keamanan dan IoT.
3. Pembelian perusahaan lain: BlackBerry membeli perusahaan keamanan siber seperti Cylance dan Good Technology.
4. Pengembangan teknologi otomotif: BlackBerry mengembangkan teknologi untuk industri otomotif.

Kebangkrutan BlackBerry menjadi pelajaran penting bagi perusahaan teknologi. Perusahaan harus terus berinovasi, mengadaptasi tren terbaru, dan memenuhi kebutuhan konsumen untuk tetap relevan di pasar yang kompetitif. Meskipun demikian, BlackBerry masih beroperasi sebagai perusahaan keamanan siber dan teknologi. (doo)

Pos terkait