JAMBISERU.COM, Opini – Tanggal 6 november 2018, tepat dimana hari itu mantan Gubernur Jambi Zumi Zola dijatuhi hukuman 6 tahun penjara oleh hakim pengadilan tindak pidana korupsi. Peristiwa tersebut pun tak pelak menggoreskan luka masyarakat Jambi. Pemimpin yang sebelumnya menjadi kebanggan, namun kini hanya tinggal secercah harapan. Secercah harapan ini lah yang kiranya menjadi semangat baru masyarakat Jambi untuk membangun kebanggan baru. Semangat baru masyarakat Jambi ini lah yang harus dipersiapkan Partai Politik serta elite politik Jambi, agar menjadi jawaban atas kegagalan mereka sebelumnya.
BACA JUGA: Nilai Investasi di Muaro Jambi Terjun Bebas
Sebentar lagi pertarungan untuk memperebutkan BH 1 akan diselenggarakan, tepatnya pada tahun 2020. Genderang arus politik pun sudah mulai bermunculan, muka lama di provinsi maupun muka baru yang muncul dari daerah pun unjuk kebolehan. Namun bukan siapa orangnya atau apa jabatan sebelumnya, yang terpenting adalah pemikiran yang digagasnya serta keberpihakanya dalam memimpin. Sebab Provinsi jambi perlu di pimpin oleh orang yang tahu mengenai permasalahan yang selama ini di rasakan masyarakat serta menciptakan solusi yang tujuannya tidak lain untuk kesejahteraan masyarakat Jambi.
Pemikiran nerupakan hal yang sangat fundamental yang harus dimiliki pemimpin, tidak terkecuali pemimpin baru Jambi nantinya. Pemikiran untuk membangun Provinsi Jambi kedepan menjadi lebih baik. Pemimpin baru harus mempunyai gagasan konsep besar untuk diterapkan sebagai upaya menjawab persoalan dan permasalahan masyarakat Jambi. Permasalahan yang cukup kompleks, salah satunya adalah masalah ekonomi yang memang selama ini menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat Jambi. hal ini menjadi persoalan serius yang harus di jawab pemimpin berikutnya.
Karet menjadi komoditas utama di provinsi Jambi, banyak masyarakat Jambi bergantung pada komoditas karet untuk bertahan hidup. Namun 10 (sepuluh) tahun terakhir harga jual yang anjlok menjadikan daya beli masyarakat jambi menjadi rendah. Semua ini banyak di keluhkan masyarakat jambi khususnya petani karet. Harga jual karet yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini lah yang menyebabkan banyak masyarakat Jambi beralih mencari mata pencaharian lain, yang tidak jarang juga masyarakat pergi merantau untuk mencari peruntungan.
Pemerintah seharusnya mengambil peran untuk menyelesaikan persoalan ini, sebab apabila permasalahan ini tidak terselesaikan dengan cepat. Maka tidak menutup kemungkinan masyarakat Jambi akan terus merasakan kesusahan dalam hal ekonomi dan ujungnya pun kemiskinan. Perlu pemikiran pemimpin yang komprehensif dan nyata untuk bisa diterapkan agar persoalan tersebut pun dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat. Tidak cukup sampai di situ saja, perlu dibarengi dengan keinginan dan kemauan untuk bekerja menyelesaikanya.
Keberpihakan, merupakan salah satu hal yang menjadi kunci pemimpin agar dicintai, dikenang dan dianggap sukses dalam memimpin suatu daerah. Keberpihakan kepada konstituen (masyarakat) sebenarnya menjadi keharusan pemimpin. Namun selama ini banyak pula pemimpin yang berselingkuh di belakang konstituenya dengan para cukong. Bermain untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan dengan nyata merugikan masyarakat. Pemimpin Jambi yang baru nantinya harus berpihak kepada masyarakat dan harus berani melawan para cukong yang selama ini menjadi penghambat kesejahteraan masyarakat Jambi. Keberpihakan juga dalam hal mengambil tindakan dan kebijakan. Kebijakan yang harus mementingkan kepentingan masyarakat banyak dan tentunya bermanfaat untuk kedepan. Satu hal yang penting, diperlukan niat yang baik serta kemauan yang keras untuk menciptakan keberpihakan kepada masyarakat. Apabila sebaliknya, tidak menutup kemungkinan, kejadian pemimpin sebelumnya pun terjadi lagi pada pemimpin selanjutnya.
Jadi, menjadi konsen yang nyata bagi pemimpin baru yang akan memimpin Jambi nantinya. Setidaknya memiliki dua hal dalam kepalanya untuk selalu dicerna. Pertama, pemikiran yang diwujudkan dengan gagasan yang besar untuk menjawab persoalan yang ada di masyarakat Jambi. Kedua, keberpihakan dengan masyarakat, sebagai pondasi utama untuk menjadikan pemerintahan yang berintregitas dan di percayai oleh masyarakat Jambi. (*)
BACA JUGA: Kabid Terlibat Narkoba, Kadis Kominfo Muaro Jambi: Orangnya Taat Agama
Penulis ialah mahasiswa jurusan S1 Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Asal daerah Desa Kotaraja, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Gmail : [email protected], Instagram: Dimassubekti05.