Pemindahan Ibu Kota, HBA : Yang Tak Setuju, Berarti Tak Mau Indonesia Maju

Monas. [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Monas. [Suara.com/Novian Ardiansyah]

Pemindahan Ibu Kota, HBA : Yang Tak Setuju, Berarti Tak Mau Indonesia Maju

JAMBISERU.COM, Jakarta – Rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kutai Provinsi Kalimantan Timur, dinilai anggota DPR RI Fraksi Golkar Hasan Basri Agus (HBA) sebagai langkah yang tepat. Indonesia butuh gebrakan baru untuk mempercepat kemajuan bangsa.

Menurut penilaian HBA, dengan dipindahkannya ibu kota, kesempatan daerah lain maju dan berkembang lebih terbuka dari sebelumnya. Dengan begitu, pemerataan pembangunan akan terwujud dengan cepat seperti yang diinginkan Presiden RI Joko Widodo.

Bacaan Lainnya

“Kita harus melihat dari sisi kemajuan dan pemerataan pembangunan bangsa ini. Kalau ada yang tak setuju, mungkin mereka pihak yang tak mau Indonesia maju,” ungkap mantan Gubernur Jambi peraih suara terbanyak Partai Golkar daerah pemilihan Provinsi Jambi ini, Kamis (19/12/2019).

HBA menambahkan, jika ibu kota telah dipindahkan ke Kalimantan Timur, bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan pindah lagi ke daerah lain.

Hasan-Basri-Agus-HBA
Hasan Basri Agus. (ist)

“Suatu saat bisa saja dibuat sistem giliran. Misalnya 50 tahun di satu daerah, setelah itu dipindahkan lagi ke daerah lain. Tidak tertutup kemungkinan satu saat Provinsi Jambi jadi ibu kota negara Indonesia,” tambah HBA.

Maka itu, dengan regulasi yang tepat dan penghitungan yang cermat, sistem giliran ibu kota negara bisa saja diterapkan di masa mendatang.

“Kita tinggal menyiapkan aturan perundang-undangannya. Berikutnya, ini akan jadi warisan bagi anak cucu kita nanti. Karena mereka lah yang akan meneruskan pembangunan bangsa ini,” papar politisi senior di Provinsi Jambi ini.

HBA juga menilai, keputusan Jokowi soal pemindahan ibu kota negara, adalah keputusan bersejarah yang akan dikenang hingga masa-masa mendatang.

“Ini (rencana pemindahan ibu kota negara) adalah legacy (warisan atau kenangan) yang baik bagi Jokowi. Ini juga awalan baik bagi kemajuan Indonesia. Sangat bersejarah. Jangan kita rusak lagi,” tutupnya.(san)

Pos terkait