Sopir Truk Banyak yang Nakal, Enggan Masuk Jembatan Timbang
JAMBISERU.COM, Sengeti – Jembatan timbang yang berada di Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Muaro Jambi, ternyata hanya di masuki sebanyak 60 angkutan barang dalam sehari.
BACA JUGA : Pelaku Pemerkosa Janda di Tebo Akhirnya Meninggal Dunia
Padahal, kendaraan angkutan barang yang melintas di Jalur Lintas Timur Sumatera itu mencapai ribuan perhari.
“Rata-rata 60-an yang masuk. Banyak yang tidak masuk,” kata Wakil Kepala Jembatan Timbang, Desa Suko Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Bahtiar Ali.
Dikatakan Bahtiar, tingkat kesadaran para sopir untuk menimbang muatannya sangat rendah. Para supir kendaraan barang rata-rata tidak mau masuk ke dalam jembatan timbang meski telah diarahkan petugas.
“Sudah kita coba arahkan supaya masuk, tapi melawan semua,” sebutnya.
Bahtiar menjelaskan, jembatan timbang saat ini telah dikelola Dirjend Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan. Pengelolaan jembatan timbang tersebut ternyata memiliki kelemahan lantaran di jembatan timbang tidak ada petugas kepolisian dan TNI.
“Sewaktu dikelola Dishub Provinsi, kan ada unsur polisi dan TNI di dalamnya. Jadi para sopir takut. Sekarang ini malah ada kelemahan. Mereka tidak takut sama sekali. Sudah kita arahkan mereka tetap tidak mau masuk,” ujarnya.
Bahtiar membeberkan bahwa, pihaknya cukup tegas menindak kendaraan angkutan barang yang melanggar. Setiap hari ada saja kendaraan angkutan barang yang ditilang.
“Tiap hari pasti ada yang ditilang, rata-rata lima kendaraan. Pembayarannya melalui pengadilan,” bebernya.
Selain itu, Bahtiar menyebutkan bahwa, praktik pungutan liar terhadap para sopir sudah tidak ada di jembatan timbang. Kendaraan yang melebihi tonase atau yang melanggar selalu ditilang.
“Praktik seperti itu sudah tidak ada, apalagi sekarang ini ada tim saber pungli. Bahaya kalau dilakukan,” imbuhnya.
Jembatan Timbang yang terletak di Desa Suko Awin Jaya ini masih minim fasilitas. Jembatan timbang ini belum memiliki lokasi tempat pembongkaran muatan kendaraan yang over tonase.
BACA JUGA : Braak! Laka Maut di Sarolangun, 20 Orang Meninggal Dunia
“Fasilitasnya belum ada, kalau melebihi ya kita tilang. Kalau disuruh turunin mau disimpan di mana. Kita belum punya fasiltas. Ke depan nanti akan kita perjuangkanlah,” tandasnya.(uda)













