Seorang Anak Tega Rantai Leher Ibunya di Tepi Sungai: Kena Hujan dan Panas

Ibu yang dirantai
Ibu yang dirantai lehernya oleh anaknya sendiri. (pikiran-rakyat.com)

Satu waktu, dirinya melihat ada orangtua renta yang tengah diolok oleh anak-anak sekitar.

“Waktu itu saya sore-sore lihat ibu ini, jalan-jalan lagi joget-joget di pinggir jalan, digodain sama anak-anak, saya bilang jangan godain jangan godain, habis itu saya ajak pulang ibu ini nggak mau, setelah saya kasih nasi ibunya baru mau pulang, habis itu saya nggak tahu lagi kabarnya gimana,” katanya.

Keesokan harinya, Andri mendapat kabar bila ODGJ tersebut dipasung di tepi sungai oleh pihak keluarga.

Bacaan Lainnya

Merasa miris, dia pun berinisiatif mengambil video dan menyebarkannya ke media sosial dengan maksud mengetuk hati para relawan.

Selama berhari-hari, Andri pun memberi ibu tersebut makan dan tenda darurat.

“Kasihan kena hujan tanpa alas, akhirnya saya bikinin lah sementara tenda, pagi siang malam saya yang kasih makan,” ucapnya.

Beruntung upaya Andri mencari bantuan membuahkan hasil, tim relawan dari YouTube Detik Asa mengulurkan bantuan berkoordinasi dengan Dinsos dan Puskesmas sekitar untuk mengevakuasi korban ke tempat yang lebih layak.

Sementara saat ditanya soal kehidupan pribadi ODGJ tersebut, pihak Puskesmas Petir menuturkan yang bersangkutan belum lama ini diantarkan ke anaknya setelah beberapa waktu tinggal di Lampung.

“Dari Lampung diantar ke anaknya yang ada di sini dan karena mungkin merasa terganggu akhirnya dia lakukan pasung,” kata dia.

Atas kejadian tersebut, pihak Puskesmas Petir mengimbau agar warga segera melapor ketika keluarga atau kerabatnya menunjukkan gejala gangguan jiwa maupun mental agar dapat segera ditangani oleh ahlinya.

“Kepada seluruh masyarakat, warga Petir, apabila ada gejala yang mengarah ke ODGJ atau ODMK, itu bisa dibawa ke Puskesmas,” ucapnya. (tra)

Pos terkait