Gerindra Tepis Jatah Kursi Menteri dari Jokowi, Cuma Suara Burung

Prabowo Subianto berfoto dengan tim kuasa hukum setelah putusan MK. (Dok Dahnil Anzar)
Prabowo Subianto berfoto dengan tim kuasa hukum setelah putusan MK. (Dok Dahnil Anzar)

JAMBISERU.COM – Dewan Pembina DPP Gerindra Maher Algadri memastikan kalau partainya tidak ditawari untuk masuk ke dalam koalisi Calon Presiden – Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi – Maruf Amin. Ia juga menangkis isu yang selama ini beredar apabila Gerindra telah ditawari kursi menteri untuk pemerintahan Jokowi yang selanjutnya.

BACA JUGA : Demo di Komnas HAM, Massa FPI Cs Bawa Bendera Kuning

Maher mengatakan bahwa tidak ada pembahasan soal bergabungnya ke dalam koalisi Jokowi – Maruf Amin di dalam pembicaran internal. Hal itu disampaikannya lantaran tidak ada tawaran dari kubu Jokowi – Maruf Amin secara resmi.

Bacaan Lainnya

“Nggak, nggak ada, nggak dibahas. Koalisi itu kan musti ada tawaran, nggak ada kok,” kata Maher di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan,  Jumat (28/6/2019).

Isu yang selama ini berhembus ialah adanya jatah kursi menteri yang diberikan kepada Gerindra. Maher menilai kalau tawaran itu bukan resmi disampaikan oleh pihak Jokowi – Maruf Amin.

“Itu kan suara burung. Ada orang mewakili atas nama bilang. Kalau itu penawaran benar kan resmi dari pihak kepada pihak,” ujarnya.

Sebaliknya, Maher juga menegaskan tidak ada dari pihak Gerindra yang mengajukan untuk bergabung dengan koalisi Jokowi – Maruf Amin. Jika memang ada, tawaran itu datang dari orang di luar partai.

BACA JUGAGugatan Prabowo Ditolak, Ramai Tagar #RakyatTolakPutusanMK di Medsos

“Bukan orang Gerindra. Enggak pernah dari Gerindra, orang dari luar. Yang mewakili katanya dari sebelah sana ingin (ajak) berkoalisi. Dari mana? Kita nggak bisa nanggapi yang gitu dong. Kalau resmi itu surat dari Jokowi, itu baru benar (bisa ditanggapi),” tandasnya. (ndy)

Pos terkait