Jambi Seru – Apa yang dilakukan oleh Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumui alias Bharada E terhadap keluarga Brigadir J tampaknya akan ditiru oleh Bripka Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR. Rencananya Bripka RR akan ikut minta maaf ke keluarga Brigadir J, namun karena merasa bersalah.
Menurut kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, kliennya berencana untuk mengucapkan bela sungkawa dan juga meminta maaf pada keluarga Brigadir J. Ini dilakukan karena Bripka RR memahami perasaan keluarga Brigadir J yang telah kehilangan anak kesayangan mereka. Parahnya, anaknya tersebut meninggal akibat pembunuhan keji.
“Bagaimanapun dia kan merasa seorang anak, punya ibu juga, (lalu) seorang temannya meninggal juga, pasti dia akan menyampaikan bela sungkawa lagi (saat) berhadapan langsung,” tutur Erman, seperti dikutip dari Suara.com (media partner jambiseru.com), dari artikel yang berjudul Ikuti Bharada E, Bripka RR Siap Minta Maaf ke Keluarga Brigadir J Akibat Tak Berdaya Cegah Pembunuhan.
Erman juga menyebutkan, jika kliennya bisa jadi akan meminta tapi bukan karena ia merasa bersalah karena terlibat langsung dalam pembunuhan tersebut.
“Mungkin menyampaikan sesuatu, bahwa dia tidak dapat berbuat apa-apa yang bisa mencegah ada kejadian (pembunuhan),” kata Emran.
“Ya pastilah (meminta maaf secara langsung), artinya bukan maaf bahwa dia telah salah. Dia (minta) maaf karena tidak berbuat sesuatu yang bisa mencegah (pembunuhan). Jadi kita bedakan itu, karena dia kan menolak, tetapi dia tidak berdaya, tidak punya kekuatan, untuk mencegah pembunuhan itu,” imbuhnya.
Jaksa Soroti Bripka RR Tak Berupaya Cegah Pembunuhan Brigadir J
Dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan hari Senin (17/10/2022) pekan lalu, Bripka RR awalnya diminta oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
“Kamu berani enggak tembak dia (Brigadir J)?” tanya Sambo kepada Bripka RR.
“Tidak berani, Pak, karena saya enggak kuat mentalnya, Pak,” tolak Bripka RR, yang kemudian menurut saat diminta untuk memanggil Bharada E.
Saat itu Bripka RR jelas sudah tahu Bharada E akan diminta menghabisi Brigadir J, tetapi ia malah diam saja.
Sikap yang sama juga diambil ketika Bripka RR diajak melakukan isolasi mandiri di rumah Duren Tiga. Sepanjang perjalanan dari rumah Saguling sampai tiba di tempat kejadian perkara (TKP), Bripka RR disebut punya banyak kesempatan untuk menyampaikan rencana jahat Sambo kepada Brigadir J.
Bahkan sampai detik-detik menjelang eksekusi, ketika Bripka RR berdiri di garasi rumah Duren Tiga dan mengawasi Brigadir J agar tidak kemana-mana.
“Saat itulah kesempatan terakhir Ricky Rizal dapat memberitahu korban, namun Ricky Rizal tetap tidak memberitahu korban supaya pergi dan lari menjauh dari perampasan nyawa yang dikehendaki Ferdy Sambo,” jelas JPU. (tra)













