Saat Al Haris Berseloko di Acara Pernikahan

Calon gubernur Jambi, Al Haris saat berseloko di acara pernikahan. Foto: Jambiseru.com
Calon gubernur Jambi, Al Haris saat berseloko di acara pernikahan.Foto: Jambiseru.com

Saat Al Haris Berseloko di Acara Pernikahan

JAMBISERU.COM – Calon gubernur Jambi, Al Haris, merupakan sosok yang dikenal serba bisa. Tak hanya dalam memimpin daerah, ia juga dikenal pandai bermain bola dan memasak.

Baca Juga : Jadi DPO 7 Tahun, Pencuri 20 Kg Emas di Jambi Tertangkap di Solok

Bacaan Lainnya

Kemampuan lainnya, ternyata ia juga pandai berseloko. Kepiawaiannya dalam berseloko ini ia tunjukkan saat ia menghadiri acara pernikahan Dwi Yofianda Aira dan Tria Prima Putra. Pada acara yang digelar pada Senin (28/9/2020) itu, Al Haris memberikan nasehat perkawinan dan menyampaikan beberapa seloko.

Berikut beberapa seloko yang disampaikan Al Haris pada acara tersebut.

(Kecik sematung di balukang, lah baulah tua lah namonyo.

Batang pulai batingkat naik, nyeten ruih dalam buku. Manusia batingkat turun, jangan laku dengan perangai.

Tentu ananda bedua perangai bujang tinggalah di bujang, perangai gadis tinggallah di gadis. Jangan leko di ujung tanjung, lihat air sedang mengalir. Jangan lengah di kebun bungo, melihat bungo sedang berkembang. Jangan dekat dengan agih, lupo di kain tidak bersering, lupo di dapur tidak berasap)

Kepada kedua mempelai, Al Haris juga memberikan beberapa nasehat. Seperti kepada mempelai laki-laki, terhitung saat akad nikah, maka kini ia sudah resmi menjadi seorang suami dan kepala rumah tangga.

“Tentu engkau telah diikat dengan suatu tugas dan tanggung jawab sebagaimana seorang kepala rumah tangga,” katanya.

Sementara kepada mempelai wanita, juga diberikan beberapa nasehat. Di mana sebagai seorang istri juga memiliki tanggung jawab.

“Sebaliknya Dwi Yofianda dengan nikahmu, maka engkau sudah menjadi seorang isteri dari suamimu. Maka dari itu, ananda berdua sudah diberikan tugas dan tanggung jawab masing-masing,” kata Al Haris.

“Status itu sudah melekat pada diri anda masing-masing, kepala rumah tangga juga adalah sebagai pemimpin di masyarakat, maka sebagai pemimpin tentu akan diminta pertanggung jawabannya kelak,” tambahnya.

Selain itu, Al Haris mengatakan, ketika pernikahan ada Syirod Taktik janji yang diucapkan. Maka janji itu akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.

“Ananda harus hati-hati dengan janji itu. Pernikahan itu adalah melaksanakan dari kewajiban agama. Ketika pertemuan rezeki, jodoh, maut diberikan Allah kepadamu, engkau dipertemukan di pernikahan. Asam di gunung, garam di laut, bertemu dalam sebuah pernikahan. Maka hati-hati, karena sangat singkat pertemuan, jodoh dengan maut. Harus bisa menjaga ini dengan baik dan benar,” sebutnya.

Al Haris meminta kepada mempelai untuk saling menyanyangi, saling mengasihi. Kata dia, keduanya jangan mudah terpisahkan oleh hal macam-macam serta isu-isu segala macamnya.

Tak hanya itu, Al Haris juga mengungkapkan, ia kerap menemukan pasangan yang dahulunya saling sayang, namun, ketika hanya ada hal kecil, malah bisa membuat berpisah.

Baca Juga : Merangin Zona Hijau, Sekolah Dasar Diperbolehkan Belajar Tatap Muka

“Karena Allah sedang menggoyang Iman. Iman tidak kuat maka timbullah perceraian. Seperti apapun rumah tanggamu, jangan pernah mengucapkan kata perceraian. Cari solusi baik-baik, kalau galau, ambil air wudhu, bawa sholat, bawa ngaji. Tak usah dahulu mengadu di media sosial, tahu orang sekampung masalah rumah tangga kita. Padahal rumah tangga itu tidak boleh diberitahukan, karena dilarang membuka aib keluarga,” tutup Al Haris. (uda)

Pos terkait