Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Harganya Bikin Tepuk Jidat

BIN Jambi Gelar Vaksinasi Massal
Vaksin Covid-19. Foto : Istimewa

Jambiseru.com – Program vaksinasi gotong royong telah dimulai pemerintah, terhitung Selasa 18 Mei 2021. Sasaran pertamanya untuk kalangan pengusaha swasta. Bahkan Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung pelaksanaan vaksinasi pertama.

Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong di PT Unilever, Jababeka, Jawa Barat. Selain Unilever ada beberapa perusahaan lainnya yang menggelar vaksinasi untuk para karyawannya.

“Saya senang sekali pagi hari ini bisa bertemu dengan Bapak Ibu dan saudara-saudara sekalian karena vaksinasi gotong-royong pagi hari ini telah dimulai. Saya berada di PT Unilever di Jababeka dan saya melihat ada 18 lokasi perusahaan, pabrik, industri yang juga bersama-sama melaksanakan vaksinasi gotong royong,” kata Jokowi disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

Bacaan Lainnya

Tapi tahukah anda harga per dosis vaksin gotong royong yang ditetapkan oleh pemerintah?

Penetapan harga vaksin Gotong Royong tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin COVID-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

Dalam keputusan Menkes yang dirilis pada 11 Mei 2021, harga pembelian vaksin Gotong Royong per dosis dibanderol dengan harga Rp 321.660, sementara pelayanan vaksinasi dibanderol sebesar Rp 117.910 per dosis sehingga total biaya untuk satu kali suntikan mencapai Rp 439.570.

Harga tersebut diteken langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurut keputusan tersebut, harga pembelian vaksin yang disebutkan merupakan harga tertinggi per dosis yang dibeli oleh badan hukum/badan usaha, dan sudah termasuk keuntungan 20 persen dan biaya distribusi ke kabupaten/kota.

Sementara itu, harga vaksin Gotong Royong yang dibanderol belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPN). Hal itu juga berlaku pada tarif pelayanan vaksin.

“Batas tertinggi atau tarif per dosis untuk pelayanan vaksinasi gotong royong yang dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan milik masyarakat atau swasta, sudah termasuk margin atau keuntungan 15 persen (15 persen), namun tidak termasuk pajak penghasilan (PPh),” demikian isi keputusan menteri.

Dengan total biaya mencapai sekitar Rp 879.140 per orang untuk dua kali suntikan, para pengusaha dari Kadin angkat suara. Pihaknya mengaku tidak keberatan atas nilai nominal vaksin Gotong Royong yang dipatok dalam keputusan menteri.

“Perusahaan yang berpartisipasi dalam Vaksinasi Gotong Royong bisa menerima harga tersebut dan Kadin siap mendukung pelaksanaannya,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, Minggu (16/5/2021).

Shinta tidak menyebut apakah harga vaksinasi Gotong Royong terlalu mahal. Namun harga itu disebut masih dalam batas kemampuan perusahaan.

Sebelumnya, Kadin melakukan survei bahwa 78 persen pengusaha mengaku mampu membayar biaya vaksinasi Rp 1 juta ataupun di bawahnya.

“Kalau harganya di kisaran Rp 1 juta dan di bawahnya, pengusaha masih oke, untuk dua kali suntik ya. Kita sudah survei, nggak memberatkan,” ungkap Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani, Senin (10/5/2021).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan harga yang dipatok relatif mahal dibandingkan program vaksinasi yang seluruhnya dibiayai pemerintah. Pihaknya meminta pemerintah meninjau ulang biaya vaksinasi Gotong Royong yang ditetapkan.

“Biaya penyuntikan senilai Rp 117.910 per dosis (atau Rp 235.820 per pekerja untuk dua kali suntik) hendaknya digratiskan, dan proses vaksinasi Gotong Royong dapat dilakukan di fasilitas Kesehatan tempat pelaksanaan vaksinasi program,” sarannya.

Program vaksinasi Gotong Royong akan menggunakan dua jenis vaksin. Pemerintah menyiapkan 500 ribu dosis vaksin Sinopharm dari total target 7,5 juta, dan 5 juta dosis vaksin CanSino.

“Terkait jenis vaksinnya adalah vaksin Sinopharm yang sudah commit masuk sekitar 7 juta, dan opsi 7 juta juga ada 7,5 juta Sinopharm yang sudah landing ditargetkan sampai Juli opsinya 7,5 (juta), dan ada 5 juta CanSino yang dalam proses,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Perusahaan Kimia Farma akan menjadi penanggung jawab pengadaan dan distribusi vaksinasi Gotong Royong kepada perusahaan-perusahaan yang akan melakukan program vaksinasi. (tra)

Sumber : detik.com

Pos terkait