3.515 Aplikasi Online Dihapus OJK

aplikasi-pinjaman-online
Ilustrasi aplikasi pinjaman online. [Shutterstock]

Jambiseru.com – Sebanyak 3.515 aplikasi online dihapus oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adanya penghapusan ribuan aplikasi online tersebut dibenarkan oleh Ketua Satgas Waspada Investasi OJK, Tongam L Tobing.

Dikatakan Tongam, penghapusan ribuan aplikasi online ini dilakukan, dengan memblokir situs aplikasi dan melaporkan kepada aparat kepolisian.

“Kami melakukan pemberantasan-pemberantasan berbagai pelaku ini dengan cara kita menghentikan kegiatannya saat sudah 3.515 pinjaman online ilegal yang kami hentikan, kemudian kami blokir situs aplikasinya dan kami sampaikan laporan kepada kepolisian,” ujar Tongam dalam diskusi bertajuk “Jerat Pinjol Bikin Benjol”, kata Tongam, Sabtu (16/10/2021).

Ia pun memaparkan ciri-ciri pinjaman online ilegal. Pertama kata Tongam, pinjaman online ilegal tidak terdaftar di OJK.

“Jadi mereka tidak menyampaikan pendaftaran karena memang sengaja untuk melakukan kejahatan. Kalau kita lihat ini tindakan kriminal pelaku-pelaku Pinjol ilegal ini,” ucap Tongam.

Kemudian ciri kedua yakni tak diketahui lokasi kantor dan kepengurusannya.

“Tidak tau pengurusnya di mana nomornya ganti-ganti terus,” kata dia.

Selanjutnya ciri ketiga pinjaman online ilegal yakni syarat yang mudah. Masyarakat kata dia hanya memberikan foto kopi KTP dan foto diri.

“(Proses peminjaman) sangat mudah cukup dengan fotokopi KTP foto diri, tapi menjebak, bunganya tinggi, dan ada pemaksaan disana yang bisa mengarah ke penipuan pemerasan. Yang pertama kita pinjam Rp 1 juta yang ditransfer contohnya hanya Rp 600 ribu, bunga perjanjian yang awalnya setengah persen menjadi 3 persen per hari, kemudian jangka waktu yang awalnya 90 hari menjadi 7 hari. Ini ada penipuan disini,” ucap Tongam.

Pos terkait