Jambiseru.com, Tanjabbar – Proyek pemeliharaan oprit jembatan di Parit Gantung (Simpang Teluk Nilau-Pelabuhan Roro) memakan korban saat pengendara melalui jembatan darurat yang terbuat dari kayu oleh pelaksana Proyek.
Diketahui, kegiatan rehabilitasi jembatan tersebut dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), yang dikerjakan oleh CV. Raitsa dengan nilai Rp 700 Juta.
Namun sangat disayangkan, proyek dengan nilai Ratusan Juta tersebut dinilai tidak signifikan bagi Perusahaan yang mendapatkan proyek tersebut. Sehingganya, tidak mementingkan keselamatan pengguna jalan atau pengendara yang melintas.
Terlihat disebuah video yang tersebar di Media Sosial (Medsos), bahwa ada seorang pengendara yang melintas terjatuh ke lubang penggalian oprit jembatan Parit Gantung.
Seorang pengendara yang melintas yang enggan disebut namanya sangat menyayangkan atas pekerjaan proyek tersebut. Pasalnya, proyek dengan nilai Ratusan Juta Rupiah tersebut tidak mementingkan keselamatan bagi pengguna jalan.
“Masak iya, proyek dengan nilai Ratusan juta Rupiah tersebut jembatan darurat nya terbuat dari kayu yang sangat membahayakan kita selaku pengguna jalan,” ujarnya dengan kesal, Selasa (1/4/2025) sore.
“Kami berharap pihak Dinas terkait atau Perusahaan yang melakukan pekerjaan untuk lebih memperhatikan keselamatan pengguna jalan,” harapnya.
Sementara itu, Kadis PUPR Tanjabbar, Apridasman saat dimintai tanggapan malah dianggap sepele dengan adanya kejadian tersebut.
“Tah…,” jawabnya dengan singkat, via WhatsApp, kepada Jambiseru.com, Selasa (1/4/2025) malam. (Put)












