INSTAGRAM, Jambiseru.com – Review Akun Instagram @doktermaulana.azim: Wajah Digital Kepemimpinan Kota Jambi.
1. Siapa Itu Dokter Maulana Azim?
Dr. dr. H. Maulana, M.K.M — yang dikenal di Instagram sebagai @doktermaulana.azim — adalah Wali Kota Jambi periode 2025–2030.
Sebelumnya, ia pernah menjabat Wakil Wali Kota Jambi.
Selain aktif di pemerintahan, Maulana juga sangat terkait dengan dunia pendidikan dan kesehatan: dia adalah pendiri Institut Agama Islam Muhammad Azim (IAIMA) di Jambi.
Identitas “dokter + pendidik + pemimpin kota” ini memberikan fondasi kuat untuk brand personalnya.
—
2. Gaya & Karakter Konten di Instagram
Dari analisis (berdasarkan aktivitas publik dan liputan berita), meskipun tidak semua posting IG-nya bisa diakses publik secara penuh melalui sumber berita, beberapa tema mendominasi:
Kepemimpinan dan Pemerintahan: Dokter Maulana sering membagikan momen resmi sebagai wali kota, termasuk kunjungan kerja, kolaborasi dengan DPR RI, dan program pembangunan kota.
Sosial & Agama: Ada banyak kegiatan sosial — misalnya penyerahan bantuan rumah ibadah, santunan, dan donasi pendidikan — yang mencerminkan kepedulian spiritual dan kemanusiaan.
Pendidikan & Pengembangan SDM: Karena keterlibatannya di IAIMA, Maulana juga menunjukkan komitmen untuk membangun kapasitas manusia melalui pendidikan.
Budaya & Sejarah Lokal: Ia juga aktif mendorong pelestarian budaya, seperti cagar budaya di Kota Jambi.
Secara visual, postingan yang berpotensi di-unggah di Instagram kemungkinan besar mencerminkan momen formal (acara pemerintahan), tetapi juga momen “manusiawi”: misalnya bersama warga, di kegiatan sosial, dan di kampus IAIMA.
—
3. Strategi Komunikasi dan Branding
Akun @doktermaulana.azim bukan sekadar profil resmi pemerintahan — ia adalah alat branding personal yang sangat strategis:
Kredibilitas Ganda: Nama “dokter” di awal username menunjukkan latar medis, memberi kesan kompetensi profesional. Ditambah “Azim” yang merujuk pada institusi pendidikan (IAIMA), memperkuat citra intelektual dan pemimpin yang berpikir jangka panjang.
Transparansi & Keterhubungan Publik: Dengan mengunggah kegiatan nyata (bukan hanya pidato atau janji), akun IG-nya membantu publik melihat kerja nyata wali kota. Ini bisa meningkatkan kepercayaan warga.
Misi Sosial & Spiritualitas: Program bantuan ke rumah ibadah dan pendidikan menunjukkan bahwa visinya bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan spiritual dan sosial.
Kolaborasi & Diplomasi: Ia mempromosikan kolaborasi dengan DPR dan pemerintah pusat (misalnya dalam penanganan banjir), yang menegaskan dirinya sebagai pemimpin yang berpikir lintas level pemerintahan.
—
4. Kekuatan & Potensi Tantangan
Kekuatan:
Relasi Emosional: Konten sosial seperti bantuan pendidikan atau renovasi rumah ibadah bisa menciptakan keterikatan emosional dengan warga.
Visibilitas Program: IG memudahkan Maulana untuk menunjukkan capaian programnya — bukan sekadar laporan, tapi “cerita” di lapangan.
Posisi Unik: Kombinasi dokter, politisi, dan pendidik membuatnya unik dibanding pemimpin lokal lain.
Pendidikan sebagai Fokus: Karena latar pendirian IAIMA, dia tampak serius dalam pengembangan SDM Jambi.
Tantangan / Risiko:
Ekspektasi Publik Tinggi: Dengan menunjukkan kegiatan sosial besar di Instagram, publik bisa mengharapkan lebih banyak aksi nyata — jika program tidak sesuai harapan, bisa menimbulkan kritik.
Beban Komunikasi: Jika konten IG terlalu fokus pada “seremoni resmi”, akun bisa kehilangan sisi manusiawi yang menghubungkan dirinya dengan warga biasa.
Sifat Publik vs Pribadi: Menjaga keseimbangan antara menunjukkan sisi kepemimpinan dan sisi pribadi (tanpa terasa terlalu politis) bisa sulit.
—
5. Dampak Sosial-Politik dari Aktivitas Instagram
Legitimasi Kepemimpinan: IG menjadi saluran untuk membangun legitimasi bukan hanya melalui jabatan formal, tetapi juga melalui karya nyata di masyarakat.
Partisipasi Warga: Warga bisa lebih “merasakan” kehadiran wali kota lewat konten sosial (misalnya renovasi rumah ibadah, bantuan pendidikan), yang bisa meningkatkan kepercayaan dan partisipasi dalam program pemerintah.
Penyebaran Visi Kota: Melalui Instagram, visi “Kota Jambi Bahagia” (yang tampak dalam berbagai program) bisa lebih mudah dikomunikasikan dan dipahami publik.
Pengaruh Kebijakan: Karena dia menggunakan media sosial dengan konten program nyata (banjir, kolaborasi DPR, pendidikan), IG bisa jadi alat advokasi kebijakan dan transparansi kebijakan publik.
—
Kesimpulan
Akun Instagram @doktermaulana.azim milik Wali Kota Jambi adalah contoh sangat baik pemanfaatan media sosial oleh pemimpin lokal: bukan sekadar untuk branding politik, tetapi juga untuk menunjukkan kerja nyata, membangun keterhubungan sosial, dan menyampaikan visi pembangunan jangka panjang.
Dengan strategi yang tepat, akun ini punya potensi kuat untuk memperkuat kepercayaan warga dan memperluas pengaruh positif Maulana sebagai pemimpin kota yang “ilmiah, peduli, dan berwawasan sosial”.
Tentu, tantangannya adalah menjaga konten tetap relevan, seimbang antara “resmi” dan “manusiawi”, serta memanfaatkan feedback warga agar Instagram menjadi kanal dua arah, bukan hanya publikasi satu arah. (gie)













