Wakil Gubernur Sebut Wisata Rawa Bento Amazonnya Jambi

Wakil Gubernur Sebut Wisata Rawa Bento
Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani saat kunjungi obyek wisata rawa bento di Kerinci.Foto: Doni/Jambiseru.com

Jambiseru.com – Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani menyebut bahwa, objek wisata Rawa Bento yang berada di Kabupaten Kerinci merupakan Amzonnya Provinsi Jambi.

Wisata Rawa Bento adalah rawa tertinggi di Pulau Sumatera, terletak pada ketinggian 1.375 mdpl.

Baca juga di Jambiseru.com – Jambi Seru :
Muktamar NU : Presiden Pastikan Bakal Hadir

Bacaan Lainnya

“Rawa Bento ini Amazonnya Provinsi Jambi, atau masyarakat sekitar menyebutnya The Amazon Of Kerinci,” kata Abdullah Sani saat peninjauan normalisasi Rawa Bento, Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Minggu (19/12/2021).

Dikatakan Abdullah Sani, Kabupaten Kerinci memiliki sejumlah tempat wisata alam. Salah satunya Rawa Bento dengan luas kawasan kurang lebih 1.000 hektare.

“Rawa Bento ini memiliki ekosistem rawa yang terdiri atas rumput rawa gambut, hutan rawa kerdil serta danau rawa kecil. Rawa Bento memiliki beberapa ekosistem ikan, antara lain ikan semah, ikan seluang dan belut yang juga menjadi mata pencarian masyarakat sekitar,” sebut Abdullah Sani.

Abdullah Sani mengatakan, Rawa Bento juga merupakan salah satu tempat favorit bagi para pengamat burung, kata dia ini menjadi habitat bagi beberapa jenis burung air migran dan beberapa jenis burung air lainnya yang menjadi penghuni tetap Rawa Bento.

“Dan beberapa jenis burung lain yang menghuni hutan rawa kerdil,” ujarnya.

Sani menyampaikan, Rawa Bento menawarkan wisata alam bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan ekosistem rawa perairan layaknya menikmati ekosistem Amazon, dan sampai saat ini banyak wisatawan asing yang sudah datang berkunjung untuk menikmati wisata alam.

“Jika normalisasi ini terus kita lakukan secara berkesinambungan, maka Rawa Bento ini akan terus berkembang dan menjadi wisata alam andalan yang baru bagi Kabupaten Kerinci. Kondisi ekologis Rawa Bento saat ini mendapat ancaman dari semakin banyak populasi enceng gondok yang mengganggu kelancaran transportasi serta menyebabkan sedikitnya cahaya matahari mencapai dasar sungai, sehingga populasi fitoplankton dan zooplankton yang merupakan makanan bagi ikan terus menurun,” imbuhnya.

Pos terkait