JAMBI, Jambiseru.com – Sebanyak 32 mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi (UNJA) sukses menuntaskan Praktik Kesehatan Masyarakat Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam.
Selama tiga hari, para mahasiswa menghadirkan sejumlah inovasi edukasi kesehatan yang terbukti meningkatkan pemahaman perilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak Suku Anak Dalam (SAD).
Kegiatan lapangan ini dikomandoi oleh Dr Asparian, S.K.M, M.Kes, CIQaR dengan pendampingan langsung dari Dosen Pembimbing lapangan, Annisa Putri S, S.K.M, M.K.M serta dukungan penuh organisasi mahasiswa Gempita-SAD FKIK Unja.
Dosen pembimbing, Annisa Putri menegaskan bahwa, tantangan utama di wilayah ini adalah minimnya akses informasi dan layanan kesehatan.
“Fokus kami bukan hanya memberi tahu, tetapi memastikan mereka mampu mempraktikkan. Edukasi harus relevan dengan kehidupan mereka agar pesan benar-benar tersampaikan,” katanya.
Dengan pendekatan partisipatif dan praktik langsung, tim mahasiswa yang diketuai Adherian Nandhica bersama pendamping Gempita-SAD Ranti Yesi Damanik dan Bertama Simamora, berhasil menciptakan pembelajaran yang mudah dipahami dan diterapkan anak-anak SAD.
Hasil Edukasi Nyata: Pemahaman Anak SAD Meningkat Tajam
1. Kebersihan Diri
Pre-test menunjukkan hanya 13,3% anak memahami urutan mandi yang benar. Setelah praktik interaktif, angka ini melonjak 46,7%, mencakup teknik mandi dari atas ke bawah hingga penggunaan sabun yang tepat.
2. Kesehatan Gigi dan Mulut
Dari 15 anak, hanya 3 yang menguasai teknik menyikat gigi sebelum edukasi.
Post-test menunjukkan 12 anak telah memahami teknik menyikat gigi dengan benar berkat demonstrasi dan simulasi.
3. Pencegahan Penyakit Kulit
Melalui permainan simulasi penularan kuman, sebagian besar anak kini mampu membedakan kulit sehat dan sakit serta memahami langkah pencegahan kudis dan kurap, termasuk pentingnya mandi rutin dan tidak berbagi handuk.
Selain edukasi kesehatan, mahasiswa juga menggagas kegiatan penanaman pohon, menekankan hubungan erat antara kelestarian lingkungan dengan kesehatan masyarakat SAD.
Selama kegiatan berlangsung, antusiasme anak-anak SAD menjadi indikator keberhasilan pendekatan inovatif ini. Sebagai tindak lanjut, mahasiswa membagikan paket kebersihan untuk mendorong keberlanjutan perilaku sehat.
Mahasiswa IKM FKIK UNJA turut menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Bukit Suban, M Ramli, Sekretaris Desa, Suripto Indri, jajaran perangkat desa, KKI WARSI, serta para Tumenggung dan tokoh adat SAD atas dukungan penuh dan keterbukaan terhadap program kesehatan ini.
Program ini mencerminkan komitmen Unja dalam menjawab kesenjangan kesehatan pada komunitas adat terpencil dengan pendekatan yang humanis, aplikatif, dan berbasis pemberdayaan. Kegiatan ini sekaligus menunjukkan peran nyata mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat pedalaman Jambi. (uda)













