Jokowi Panggil Menristek ke Istana soal Demo Mahasiswa dan Anak STM Rusuh

Aksi demo rusuh di DPR (Suara.com/Arya Manggala)
Aksi demo rusuh di DPR (Suara.com/Arya Manggala)

JAMBISERU.COM – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait aksi demonstrasi mahasiswa yang berakhir rusuh di depan Gedung DPR, Selasa (24/9/2019) lalu. Jokowi dan menristek akan membahas penyampaian kritik oleh mahasiswa agar dilakukan dengan upaya yang baik.

BACA JUGAKorban Demo Mahasiswa Rusuh di DPR, Faisal Amir Sudah Membaik

Menurut Nasir, penyampaian kritik oleh mahasiswa dapat dilakukan tanpa tindakan anarkis dan jangan sampai menimbulkan gangguan ketertiban. Dia mengatakan pemerintah pun terbuka dalam menerima kritikan dan usulan yang konstruktif.

Bacaan Lainnya

“Iya mengajak mahasiswa untuk dialog dengan baik. Tidak melakukan turun ke jalan, tapi kembali ke kampus masing-masing,” kata Nasir ditemui di halaman Istana Negara Jakarta, dilansir dari laman Suara.com (media partner Jambiseru.com), pada Kamis (26/9/2019).

Menristekdikti khawatir jika unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa ke lapangan berpotensi ditunggangi pihak tidak bertanggung jawab melalui provokasi.

“Mahasiswa dalam hal ini, dalam melakukan kritik saya persilakan tapi dengan cara yang baik karena dia orang akademik, orang yang punya intelektual yang baik,” ujar Nasir.

Sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi unjuk rasa pada Selasa (24/9/2019) di depan gedung parlemen Jalan Gatot Subroto Jakarta.

Selain itu gelombang unjuk rasa oleh mahasiswa juga terjadi di beberapa daerah seperti Medan, Sumatera Utara, Semarang, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Mereka menolak RUU KUHP dan UU KPK.

Kampus dan Dosen Bakal Kena Sanksi

Kampus akan kena sanksi jika mengizinkan mahasiswanya berdemo. Saksi itu juga akan dikenakan ke rektor dan dosen. Selain itu, Menristekdikti menjelaskan hukum pidana juga bisa diterapkan jika unjuk rasa tersebut merusak fasilitas umum maupun merugikan negara.

Menristek meminta mahasiswa untuk menyampaikan kritik dan usulan yang konstruktif melalui cara yang baik. Salah satunya dengan berdialog di kampus.

“Saya sudah memberitahukan kepada para rektor dan para pimpinan perguruan tinggi tolong memberitahukan kepada mahasiswa atau anak didiknya, yaitu jangan sampai mahasiswa demonstrasi ditunggangi oleh orang lain atau kepentingan-kepentingan lain. Mahasiswa dalam melakukan kritik saya persilakan, tapi dengan cara yang baik,” kata Nasir di Jakarta, Senin (26/9/2019).

Ribuan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi melakukan unjuk rasa pada Selasa (24/9/2019) di depan Gedung Parlemen Jalan Gatot Subroto Jakarta.

Selain itu gelombang unjuk rasa oleh mahasiswa juga terjadi di beberapa daerah seperti Medan (Sumatera Utara), Semarang (Jawa Tengah), Yogyakarta, Bandarlampung serta Surabaya dan Malang (Jawa Timur). Mereka menolak RUU KUHP dan UU KPK.

BACA JUGAPuluhan Mahasiswa Datangi Kantor Bupati Batanghari

Pada Rabu (25/9/2019), sejumlah pelajar, baik berseragam putih abu-abu maupun berseragam Pramuka, melakukan aksi anarkis di depan Gedung Parlemen di Jakarta. (ndy)

Pos terkait