Kisah Willy, Pria Penderita Kanker Payudara

willy-penyintas-kanker-susu-stadium-3-pada-lelaki
Lelaki bernama Willy ini menderita kanker susu stadium 3 [Suara.com/DIni]

JAMBISERU.COM – Lelaki Ini Buktikan Kanker Payudara Bisa Menyerang Kaum Adam

Pakar medis mengatakan kanker susu jarang menyerang laki-laki, tapi bukan berarti tidak ada. Seperti yang dialami Willy Wahyudin, laki-laki berusia 44 tahun ini menjadi penyintas kanker susu stadium 3.

BACA JUGA: Polisi Tangkap 2 Orang Terkait Pengibaran Bendera Bintang Kejora di Depan Istana

Willy rasanya harus bersyukur dengan insiden bagian depannya terbentur secara tidak sengaja pada Maret 2013, karena dari sbokongah ia mulai memeriksakan diri karena bagian depannya yang teramat sakit.

“Jadi gara-gara terbentur itu dari situlah terasa sakitnya, sebenernya (kanker ini) sudah ada sebelumnya, cuma trigernya dari terbentur itu,” ujar Willy di Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Sayang, perusahaan tempatnya bekerja menutupi hasil pemeriksaan karena Willy yang masih terikat kerja dan tidak boleh pulang, karena saat itu ia sedang dinas sebagai akuntan di sebuah kapal pesiar. Hingga akhirnya Willy yang berusia 38 tahun itu memaksa untuk melihat hasil.

“Saya paksa terus sampai akhirnya dia ngasih tau ini stadium 3. Pertama kali saya lemas waktu itu, yang pertama keluar pikiran ‘berapa lama lagi saya bisa hidup’. Yang waktu itu saya tahu kanker kan cukup cepat penyebarannya, jadi waktu itu Juni 2013, saya pulang awal Juli 2013,” cerita Willy dilansir Suara.com–media partner Jambiseru.com.

Sesampainya di darat, sudah ada tim medis perusahaan yang telah menunggu untuk mengobati. Willy bercerita pada awalnya gejalanya tidak begitu mengkhawatirkan, karena hanya timbul benjolan sebesar kelereng tapi tidak sedikitpun ada rasa sakit.

“Kecil sekali kayak jerawat, cuman kalau jerawat ada semacam matanya, dia akan keluar bisulnya kayak nanahnya, cuman ini benjolan aja, di sebelah kanan bagian depan. Tidak ada nyeri sama sekali, lama tidak ada keluhan, mulai ada keluhan itu saat terbentur itu,” tuturnya.

Tidak menunggu lama, tim medis kemudian menindaklanjuti secara medis dengan 8 kali kemoterapi, dengan 4 set pertama dan 4 set kedua. Disusul radioterapi 35 kali. Seluruh proses pengobatan memakan waktu 2 tahun lamanya, sebelum akhirnya dinyatakan bebas dari kanker.

Willy akui perjuangannya sangatlah berat baik dari fisik dan psikologis, mudah lelah, mental sempat down karena keluarga tidak mengerti keadaanya, meskipun disupport penuh. Willy akui di masa kelamnya itu ia sempat putus asa dan hendak menyudahi semua pengobatan.

“Ada beberapa saat mereka (keluarga) kurang ngerti juga karena untuk makan terus terang kita nggak bisa, karena akan mental lah. Sedangkan dari keluarga dipaksa harus makan dan makan, sedangkan kita sendiri nggak mau,” ungkapnya.

“Hampir menyerah karena pengobatannya cukup berat, kemonya waktu itu saya pikir lebih baik saya mati aja, sempat berpikir seperti itu, karena memang untuk jalan aja sudah tidak bisa. Jadi waktu itu saya punya anak masih dua tahun, akhirnya anak saya semangati, oke saya tetap lanjut ke pengobatan,” katanya dengan pikiran mengawang.

Dari sana juga Willy memutuskan menjalani pola hidup sehat agar tubuhnya tetap terjaga dari penyakit kanker, usai Juni 2015 ia dinyatakan bebas kanker susu. Willy memantapkan hati tidak lagi menjalani pola hidup lama yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol dan menghindari stres.

“Dulu saya terus terang sisi pekerjaan stres, overload dengan pekerjaan, kebiasaan masih merokok dan juga masih minum alkohol, setelah didiagnosa itu tidak melakukan hal itu lagi, jadi rokok saya stop semua. Olahraga minimal 30 menit sehari,” tuturnya.

Beratnya perjuangan sebagai pengidap kanker membuat Willy berharap banyak orang terinspirasi dan mengambil pelajaran dari hidupnya terdahulu. Ia berpesan hidup sehat adalah cara paling mudah mencegah datangnya penyakit mematikan.

BACA JUGA: Dramatis, Juventus Kalahkan Napoli Berkat Gol Bunuh Diri Koulibaly

“Memang harus hidup lebih sehat terutama di kota besar kita tidak bisa menghindari yang namanya polusi, cuman dari kita sendiri coba hidup sehat, tidak minum alkohol dan rajin berolahraga,” pungkas Willy. (put)

Pos terkait