FILM, Jambiseru.com – Film Nosferatu (2024) ini, Gaes… bener-bener bikin Gie terdiam beberapa detik setelah credits-nya naik. Bukan karena takut doang, tapi karena film ini masuk ke kategori horor yang berani tampil “gelap beneran”, bukan gelap karena lampu dimatiin, tapi gelap secara atmosfer, tema, sampai cara karakternya berbicara.
Robert Eggers—sutradara yang terkenal dengan horor atmosferik seperti The Witch dan The Lighthouse—kali ini seperti lagi unjuk gigi. “Kalian mau horor? Nih, yang beneran horor…” vibes-nya terasa dari menit ke-1.
—
1. Atmosfer Gothic yang Berat, Menekan, dan Indah Sekaligus
Satu hal yang langsung kerasa adalah visualnya… dalem banget. Dari pencahayaan remang, bangunan gothic, kabut tipis, suara berbisik, sampai timing sunyi yang nggak manusiawi.
Film ini bukan tipe horor jumpscare murahan. Ini horor yang pelan-pelan masuk ke kepala, bikin suasana tidak nyaman… tapi kamu tetap pengen nonton terus.
Kayak penasaran tapi takut, takut tapi kok masih duduk, duduk tapi deg-degan.
Namanya juga horor gothic klasik, tapi versi modern—dengan detail set yang gila rapinya.
—
2. Bill Skarsgård Sebagai Nosferatu… Ih, kok ngeri bener?
Bill Skarsgård sukses banget bikin Gie ngerasa…
“Ini vampir bukan cuma haus darah. Ini vampir haus jiwa.”
Makeup-nya ekstrem. Tubuhnya dipanjangkan, wajahnya dibuat mirip siluet klasik Nosferatu 1922 tapi lebih disturbing. Gigitan vampir bukan sekadar “yang penting berdarah”, tapi ditampilkan seperti ritual gelap yang pelan, panjang, dan dingin.
Setiap kali Nosferatu muncul, film terasa makin dingin. Kayak AC mendadak 16 derajat.
—
3. Akting Lily-Rose Depp: Rapuh, Cantik, dan Bikin Kasihan
Lily-Rose Depp sebagai Ellen… wow.
Dia bukan final girl standar yang melawan monster. Justru karakternya penuh luka batin, sakit, kehilangan, ketakutan yang dipendam… tapi ekspresinya halus.
Karakternya seperti magnet:
Semakin dia ketakutan, semakin Nosferatu terobsesi padanya.
Ini bikin dinamika film jadi tragis—bukan cuma menyeramkan.
—
4. Horor yang Mengambil Waktu
Film ini bukan horor tempo cepat.
Eggers tuh suka banget “mengulur rasa deg-degan”.
Kadang ada adegan 20 detik cuma lihat pintu…
tapi pintu itu terasa seperti ada sesuatu di baliknya yang mau keluar kapan aja.
Ada yang bilang film ini lambat.
Tapi kalau kamu suka horor yang membangun tensi, Nosferatu adalah jamuan lengkap.
Pelan… tapi makin lama makin menghimpit.
—
5. Musik & Suara = Kunci Teror Film Ini
Skornya… tinggi, menekan, mendesis… lalu tiba-tiba sunyi.
Perpaduan musik orkestra klasik dan bunyi-bunyi kecil yang bikin otak berimajinasi liar.
Kadang suara langkah kaki saja sudah cukup bikin jantung naik turun.
—
6. Tema Cerita: Cinta, Obsesif, dan Malapetaka
Nosferatu bukan sekadar vampir haus darah.
Ia digambarkan sebagai makhluk kesepian yang jatuh cinta secara obsesif.
Tapi “cinta” versi monster jelas bukan cinta yang sehat.
Di sinilah tragedi jalan.
Film ini membawa pesan bahwa ketertarikan yang salah… bisa menghancurkan nyawa.
Atmosfer lovecraftian + tragedi manusia = kombinasi pahit yang meninggalkan rasa di akhir.
—
7. Finale yang Brutal, Tragis, dan Lengkap Sebagai Horor Gothic Modern
Tanpa spoiler detail…
Finalenya pahit.
Tragis.
Indah secara sinematik.
Dan bikin penonton merasa “harusnya nggak begini… tapi ya beginilah”.
Nosferatu 2024 tidak menawarkan akhir bahagia.
Yang ditawarkan adalah rasa ngeri yang nempel, dan visual yang sulit dilupakan.
Lalu bagaimana cara nonton film ini. Gampang. Buka browser, ketik yandex.com, setelah terbuka situs pencarian yandex, ketik nonton film horor Nosferatu 2024 lk21. Tinggal pilih website mana yang mau diakses. (gie)













